"Kek. Tolong jelaskan pada saya Apa artinya semua ini? Kenapa kakek menggunakan dana perusahaan sampai kosong seperti itu? Dan lebih naasnya lagi kenapa kakek tidak bicara dengan kami kalau memang kakek membutuhkan dana untuk keperluan kakek?"
Sea menghembuskan nafas setelah merondong kakaknya dengan berbagai pertanyaan yang sangat mengagetkan Firdaus. Laki-laki tua itu tidak menyangka kalau Sea akan datang secepat itu. Dia hanya menelan salivanya dengan susah payah. Wajahnya sekian memucat tanpa dia memintanya. Seaa kemudian duduk di depan kakeknya berhadapan. Banin yang baru muncul pun tanpa mengetuk pintu akhirnya ikut nimbrung di sana. Sedangkan Qori masih ada di balik pintu ruang kakek Firdaus.