Banin masih menatap wajah dan sekarang tatapannya sangat intens ke perut Sea yang sedang membuncit. Mata gadis itu masih terpejam rapat saat sedang di bawa ke tempat tidur. Seakan tak percaya dengan apa yang di dengar oleh Banin semua perkataan dokter pribadinya tadi.
Banin masih memandangi wajah cantik Sea yang terlihat pucat. Ada gemuruh dada yang begitu cepat membuat Banin tak bisa berkata-kata lagi.
Dia bahagia. Sangat bahagia. Seketika tangannya mengelus perut Sea yang sudah mulai membucit dan terlihat seksi. Mata Banin seolah tak mau mereda dengan kondisi itu.
Gejolak yang membuatnya semakin tak terkendali. Dengan cepat dia mencium perut kekasihnya yang dibiarkan terbuka agar dia bisa mengelusnya kapan pun dia mau.
Banin junior. Kangan nakal, ya. Kasihan mama yang bawa kamu," ucapnya sekali lagi dengan bibir mengecup perut Sea. Tak henti-hentinya Banin mengecupi perut kekasihnya hingga gadis itu menggeliat pelan.
