"Sayang, apa kamu berangkat kerja hari ini? Kok aku rasanya sakit, ya," rajuk Banin sambil memeluk pinggang kekasihnya dari belakang. Sedang Sea hanya mengerutkan dahinya yaang licin. Rasanya aneh sekali sang kekasih tumben tidak begitu antusias untuk berangkat kerja hari ini.
"Kok tumben, Sayang. Ada apa?" tanya nya balik membuat Banin memejamkan mata saat wanita itu membalikkan badab. Seketika Banin mereas dada yang sangat besar itu. Membuat Sea sangat mendesah dengan berat.
"Sakit," desis gadis itu sambil melumat bibir kekasihnya.
"Kalau begini sakitnggak?" tanyanya Banin sambil menghisap kuat puncak dada Sea yang mmerah itu
"Akh, Sayang," desah Sea sambil menjambak rambut Banin sebagai pelampiasan kenikmatannya. Banin berehenti dan memandang wajah dengan mata yang sudah berakabut itu.