"Aku butuh pekerjaan!" Suara itu begitu tegas dan keras membuat Tara mengerutkan dahi.
"Mau kerja apa. Aku ada teman di Cafe itu, kalau mau datanglah aku akan rekomendasikan menjadi superviser di di sana."
Ucapan Tara beberapa hari lalu itu masih terngiang di telinga Eudrie. Sepertinya dia memang harus mengambil pekerjaan itu demi menyambung hidup sementara. Entah rencana apa selanjutnya yang akan dilakukan oleh gadis itu mengingat dia sedang krisis keuangan.
Dengan mengendap perlahan Eudrie pergi keluar dari ruah sewanya. Satu tujuannya hari ini adalah ke kantor laki-laki bernama Didi itu. Dokter yang bertugas di sebuah rumah sakit yang dia tabrak tadi siang di sebuah pusat perbelanjaan.
"Saya bisa bertemu dengan Dokter Didi. Saya Clara." Perawat yang bertugas di bagian resepsionis itu mengangguk lantas menekan interkom yang menghubungkan ke ruangan Dokter Didi.