Seketika tubuh Eudrie membeku. Wajahnya memucat pias. Ada thremor di kaki dan tangannya. Entah harus bagaimana dia menjawab panggilan itu karena selama di sini dia tidak pernah membagikan nomor telponnya ke siapa-siapa apalagi ke publik. Baginya Eudrie yang dulu jadi artis sudah mati dan dikubur dalam-dalam.
Selarang adalah kehidupan Clara yang segera dimulai bahkan sudah merencanakan segala macam drama untuk menjatuhkan dan membuat orang yang paling dibencinya di dunia ini adalah Edreana dan Firdaus hidup penuh kesakitan.
Dengan sekali bantingan Eudrie menaruh ponsel genggamnya di sofa. Ada rasa ngeri yang tiba-nama tiba hadir di dadanya mengingat tidak ada yang mengetahui nomornya selain Briyan dan itu pun dia memakai nama Clara. Entah penelpon itu siapa.