Menurut Nao perjalan bukan hanya sekadar menuju tempat namun adalah sebuah proses dimana memori masa lalu akan muncul kembali, terdengar aneh tetapi itulah yang ia rasakan setiap kali berpergian jauh.
Mata masih setia memandang keluar jendela, kini sudah terlihat dengan jelas tumbuhan berwarna hijau serta gunung nan jauh disana yang semakin memanjakan matanya seolah tidak ingin mengedip sedetikpun.
Hari semakin sore, langit semakin menggelap sudah terbentuk warna senja diatas sana. Pikirannya semakin liar, memikirkan hal yang sebelumnya terpikirkan atau memikirkan hal dimasalalu.
"Nggak tidur Nao?"
"Nggak, suka deh liat pemandangan. Kayak Tuhan baik banget ngasih kita ini semua"
Jawabannya singkat, namun penuh makna.
Seketika ia melihat petani perempuan sedang memikul padi yang baru saja dipetik, dipunggungnya tumpukan itu seolah sedang bersandar dengan gembira tanpa memikirkan sipemikul ini keberatan.