"Nao, aku mau ngomong sesuatu sama kamu," ucap Rei tiba-tiba membuat sahurnya berantakan.
Nao yang kala itu sedang duduk di meja makan bersama dengan mbok Yem karena minggu ini ibu sedang berhalangan untuk puasa dan Keef yang menangis saat dibangunkan membuat Nao hanya sahur berdua dengan mbok Yem.
Detak jantung Nao langsung berdetak dengan cepat menerka sesuatu apa yang akan di katakan oleh Rei. Tiba-tiba saja dering teleponnya berbunyi terlihat nama Rei di layar ponselnya. Dengan hati yang gelisah dan penuh dengan pertanyaan, Nao memberanikan diri mengangkat telepon dari Rei.
Untuk mencegah mbo Yem mendengar percakapan mereka Nao tiba-tiba saja memberikan piring kotor kepada mbok Yem agar dirinya beranjak dari tempat makan.
"Ini mbok," ucap Nao setelah menyelesaikan makannya dengan cepat.
Akhirnya setelah mbok Yem pergi Nao memberanikan diri untuk menyapa terlebih dahulu.
"Ada apa?"
"Mau ngomong"
"Ya apa?"
"Mau lebih?"
"Maksudnya?"
"Iya, lebih dari ini,"