Ketika melihat putrinya menangis tersedu-sedu, air mata Sean pun jatuh begitu saja di wajahnya hingga menetes ke rambut panjang hitam Sisi.
Sean sudah pernah mengikuti pengalaman pelatihan medan perang dan menyaksikan kematian yang tak terhitung jumlahnya dengan matanya sendiri, menjadi menantu yang tinggal di rumah mertua selama tiga tahun, dan mengalami pengkhianatan yang dilakukan oleh Giana berkali-kali. Bahkan, kematian dan pengkhianatan tidak bisa membuat Sean meneteskan air mata. Namun, melihat putrinya seperti ini, Sean menangis.
Sean menyeka air mata Sisi dengan kedua tangannya. Dia mendapati kaki Sisi tidak memiliki kekuatan sama sekali. Dia melepas kaus kaki Doraemon kecil berwarna merah dengan cekatan, lalu mendapati jari-jari kaki putrinya ini juga agak bengkak dan ada memar di betisnya.
Sean memandang Sisi dengan lembut. "Putriku sayang, beritahu Ayah, apa yang terjadi?"