Baik Yuana maupun Sean sangat terkejut karena mereka bisa bertemu di Bogor.
"Kak Sean?"
Yuana, yang duduk di kursi penumpang bagian depan, mengenakan pakaian yang sangat minim untuk menonjolkan lekuk tubuhnya yang indah.
Meskipun jendela di sisinya terbuka, dia tidak melihat Sean sama sekali. Bagaimanapun juga, sekarang Sean hanya seorang satpam. Wanita kaya dan cantik yang mengendarai Ferrari itu tidak akan peduli seperti apa tampang seorang satpam.
Jika Sean tidak memanggilnya, sepertinya Yuana akan melewati Sean begitu saja.
Yuana memandang Sean dari atas ke bawah. Dia juga tahu apa yang terjadi pada Sean baru-baru ini. Dia bertanya, "Kamu… datang ke Bogor untuk menjadi satpam?"
Sean mengangguk dengan canggung.