Kalvin meludahi Sean dengan arogan.
"Cih! Aku berlutut dan memohon padamu? Apa kamu sedang bermimpi? Apa kamu tahu aku siapa? Keluargaku punya bank! Periksa dompet keluargamu jika ada kartu kredit bank keluarga kami! Bajingan busuk dari Jakarta yang istrinya direbut kawanku kini berani memarahiku? Ini Banten! Coba saja kalau kamu berani menyentuhku!"
Kalvin dan keempat tuan muda kaya raya lainnya merupakan orang-orang hebat yang dapat melakukan apapun di Banten. Pada dasarnya, semua orang yang berusia dan berlatar belakang sama adalah teman-teman mereka. Bahkan jika bukan, mereka semua saling mengenal.
Sementara, Sean hanyalah seorang pria dari luar kota dan tidak layak untuk menatap mata mereka sama sekali. Itu sebabnya Kalvin berani memprovokasinya dengan begitu ceroboh. Namun, tindakannya ini benar-benar sudah membuat Sean dan Andy kesal.