Masih di sebuah pabrik terbengkalai di pinggiran Banten, Wawan berkata, "Saya tidak tahu apa rencana Wenardi. Saya hanya mau membuat Kakak membenci Chintia saja."
Plak!
"Berengsek!"
Sean menamparnya lagi. Anjing ini benar-benar membuat Sean jijik. Dia sudah membuat Sean tersiksa selama sepuluh menit itu.
"Tidak disangka, kejadian ini ternyata menjadi pertunjukan bagimu dan Wenardi! Cih! Kalian benar-benar bernyali! Berani-beraninya mempermainkanku seperti ini!"
Sean sangat marah. Tentu saja dia tidak akan membiarkannya begitu saja.
"Keluarkan ponselmu," perintah Sean pada Wawan.
"Kak, untuk apa Kakak menginginkan ponselku?" Wawan malah bertanya dan tidak langsung mengeluarkan ponselnya.
Andy menendangnya dan berkata, "Kalau disuruh ambil, cepat ambil! Jangan banyak bicara!"