Pria itu setidaknya tampak berusia empat lima puluh tahunan, memakai kacamata, dan berperawakan agak gemuk. Namanya Julius Kusumo. Dia adalah orang terkaya di Surabaya dan merupakan presiden direktur sebuah perusahaan yang beraset ratusan triliun.
Chintia tidak tahu harus berbuat apa ketika melihat Julius. Dalam sekejap, ingatan tentang dirinya yang mengikuti Julius dan menjadi wanita simpanannya tujuh tahun lalu kembali bermunculan dalam benaknya.
"Masuk ke mobil," Julius berkata dengan suara yang pelan dan lembut, tapi memiliki nada memerintah yang tidak dapat ditolak.
Chintia tampak bertindak secara naluriah. Dia membuka pintu mobil dan masuk.
Setelah Chintia masuk ke mobil, aroma harum wanita memenuhi mobil. Julius menutup jendela mobil lagi, sementara pengemudi yang tadi berdiri di luar mobil dan tidak masuk.