Chintia berkata, "Kamu benar-benar membuatku kagum saat aku melihatmu di ruang kantor presdir. Waktu itu aku benar-benar ketakutan karena sudah setuju dengan keluarga Wangsa untuk memasukkanmu ke daftar hitam. Kamu bisa datang begitu saja sebagai presdir Citra Abadi, menandakan kalau kamu memiliki kekuatan yang lebih kuat dari siapapun yang aku kenal! Sementara, aku yang tidak tahu hal itu justru memprovokasimu."
"Jika kamu membalas dendam padaku, seluruh jerih payahku selama tujuh tahun di Jakarta akan sia-sia. Tapi, kamu tidak membalasku dan membiarkanku tetap bekerja sebagai wapresdir Grup Citra Abadi," lanjut Chintia, "Visimu, kemurahan hatimu, dan cara pandangmu, semuanya belum pernah kutemui di laki-laki lain. Sejak saat itu, aku mulai sedikit menyukaimu…"
Semua wanita mudah merasa tersentuh, apalagi jika berhadapan dengan pria yang lebih kuat dari mereka.
Sean menggoda, "Aku kira kamu jatuh cinta padaku saat aku menarik telingamu!"