"Astaga… Kenapa laki-laki tampan ini tidak melawan? Kasihan sekali dia! Dipukuli terus-menerus!"
"Hah… Mana mungkin orang miskin berani memukul orang kaya? Biaya pengobatan tidak ada artinya bagi orang kaya, tetapi bagi orang miskin, itu lebih penting daripada hidup."
Banyak pelanggan yang sudah menjauh ke pintu restoran merasakan ketidakadilan yang Sean dapatkan. Tentu saja mereka semua mengambil ponsel dan memfoto kejadian saat ini, kalau-kalau Cahyadi yang datang membuat masalah nanti tidak mau mengakui perbuatannya.
Sementara, Giana dan Hilda yang seharusnya mengkhawatirkan keselamatan Sean kini justru memikirkan hal lain.
"Dulu Sean memukul Sandi tanpa segan, tapi sekarang dia bahkan tidak berani melawan Cahyadi. Apa jangan-jangan ini artinya Sean benar-benar sudah diusir dari keluarga besarnya? Karena itu, dia tidak berani berkelahi?"