Grup Citra Abadi sendiri hanyalah sebuah perusahaan kecil yang bernilai puluhan miliar. Sementara, keluarga Yuwono dan keluarga Liono harus menggunakan aset seharga ratusan triliun untuk bersaing. Keluarga Liono ingin membuat Grup Citra Abadi mati, sedangkan keluarga Yuwono ingin membuat Grup Citra Abadi tetap hidup.
Dua hari kemudian, kedua belah pihak melemparkan banyak uang dalam permainan bidang industri Grup Citra Abadi di pasar saham. Masing-masing bahkan sudah berinvestasi puluhan triliun. Namun, ketika pasar saham ditutup pada hari Jumat, harga saham Citra Abadi Group masih kuat. Pada hari inilah Yoga menerima telepon dari kakeknya, Yuangga Liono.
"Kakek…" Yoga tidak berani menjawab telepon dengan suara yang terlalu keras. Saat ini dia sedang bertarung melawan Sean dan sudah menggunakan 12 triliun aset keluarga.