Semenjak ibu sakit semakin parah, semua perkebunan dan juga sawah dikelola oleh bapak. Secara tidak langsung bapak memutuskan untuk berhenti berdagang dan fokus mengelola kebun.
Setiap hari, bapak akan pergi ke kebun kopi untuk memeriksa apakah semua baik-baik saja dan tidak ada tanaman yang dirusak binatang liar.
Pagi ini bapak mengajakku untuk pergi ke kebun, karena aku masih enggan untuk pergi ke sekolah. Sebenarnya aku tidak terlalu ingin untuk ikut bapak, karena tujuanku tidak bersekolah adalah karena ingin menjaga ibu. Aku tidak ingin melewatkan satu haripun berada jauh dari ibu. Apalagi pagi ini semua kakakku memutuskan untuk berangkat ke sekolah, hanya ada Mbok Lastri dan Lek Surti yang ada di rumah. Walau bagaimana pun juga aku belum bisa sepenuhnya mempercayai Mbok Lastri.
Tapi, aku juga tidak bisa menolak ajakan bapak. Jarang-jarang bapak mengajakku, biasanya aku yang harus menangis dan merengek agar bapak mengizinkanku ikut.