Sudah lama sekali rasanya aku tidak mendapatkan perlakuan ini dari ibuku, apalagi setelah ibu sakit, bahkan untuk mendekat pun kadang tidak diizinkan oleh ayah dan kakak-kakakku.
Rasanya nyaman sekali berada di dekat ibu, mendapatkan pelukan hangat darinya. Namun lagi-lagi aku teringat ucapan Bu Bidan, kalau umur ibu tidak lama lagi.
Aku memandang wajah ibu dan ibupun melihat ke arahku. Jika benar kata Bu Bidan, apakah aku tidak akan lagi melihat wajahnya? seberapa lama ibu akan pergi meninggalkan aku? selamanya? apakah aku mampu menahan rindu? apa tidak sebaiknya aku juga ikut ibu? aku tidak akan mampu bila hidup tanpa ibuku. Siapa nanti yang akan mengajariku mengaji? membelaku saat semua orang tidak mau menerima kenakalanku, bagaimana aku menjalani hidupku selanjutnya?