Sudah hampir satu bulan Azalea pergi ke kota untuk mencari suaminya, tetapi tidak jua memberi kabar kepada teman-temannya di desa.
Pak To sedikit khawatir dengan keadaan Azalea dan anak-anaknya di kota. Apakah mereka bisa bertahan? apakah mereka mendapatkan tempat tinggal? atau sudahkah Azalea menemukan cinta sejatinya?
*
Seperti hari-hari yang telah berlalu, sepulang Pak To berburu dihutan dia langsung pergi ke warkop peri untuk sekadar berghibah dengan Satemi dan Susi Suseno.
Dia membawa kelinci dan beberapa binatang buruan lainnya.
"Sat!" panggil Pak To.
Dengan tergopoh-gopoh Satemi keluar dari dapur. Masih menggunakan celemek dan wajah penuh tepung.
"Huh! aku kira tukang pos!" gerutu Satemi.
Pak To tersenyum sarkas, "Mana ada tukang pos yang tahu namamu," ledek Pak To.
Susi juga keluar dari kamar kecil sambil memegangi perutnya.
"Semenjak Peri Azalea pergi, berat badanku berkurang drastis," keluhnya lalu terduduk lunglai di kursi.
