Afifah sudah hampir sampai di ruangan Radit. Tiba-tiba Maman menepuk punggungnya.
"Ura!" pekiknya tepat di telinga Afifah.
"Eh, iya Man. Ada apa?" tanya Ifah datar, hatinya masih kesal dengan nomer yang terus-menerus menelpon Radit. Entah siapa wanita itu, kenapa dia selalu memguhungi Radit. Bahkan sampai minta transferan juga.
"Wih, yang sekarang pacaran sama bos, nadanya udah beda ya?" ucap Maman setengah menyindir. Dia mulai termakan omongan Nia.
"Apa sih Man!" jawab Nia sembari memukul pundak Maman.
Radit yang melihat hal itu langsung keluar dari ruangannya dan nenarik lengan Afifah.
"Masuk!" ucapnya ketus kepada Afifah. "Dan kamu Man, gak ada kerjaan lain selain gangguin Afifah? cepat selesaikan tugasmu!" tukas Radit ke Maman.
"Iya Pak." Jawab Maman.