Chereads / PERJALANAN MENEMBUS KABUT / Chapter 208 - TIDAK ADA HARAPAN

Chapter 208 - TIDAK ADA HARAPAN

Afifah duduk di sofa dekat jendela kamar Radit, memandang kosong ke langit yang terbentang luas tanpa batas. Airmata yang sejak siang meleleh tiada henti, kini sudah mengering dengan sendirinya. Secangkir kopi panas, menemani malamnya yang terasa hampa itu.

Satu jam sebelumnya, Radit pamit untuk ke kantor, masih ada pekerjaan yang harus dia selesaikan malam itu. Sedangkan Afifah, dia akan menginap di apartemen malam ini.

Suara ketukan pintu mengagetkan Afifah dari lamunannya, dia bergegas untuk melihat siapa yang datang.

Seorang kurir, di tangannya membawa sekotak makanan dan juga minuman. Afifah segera membuka pintu apartemen Radit.

"Atas nama Pak Radit Mbak," ucap kurir makanan itu.

"Iya Mas," jawab Afifah.

"Silahkan tanda tangan di sini Mbak, sekalian tulis namanya." ujar kurir itu.

Afifah mengambil kertas yang disodorkan kurir itu, lalu menandatanganinya. Setelah itu kurir itu pergi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS