Kantung matanya bergelayut dengan warna hitam melingkar di sekelilingnya. Jaka terus saja mengucek matanya, dia terjaga sepanjang malam sejak mimpi buruk itu. Bibirnya terus menguap, tetapi matanya tidak bisa terpejam.
Jaka berjalan terseok-seok ke arah kamar mandi, lemas, letih, lesu, dan lunglai. Entah, apakah dia mampu berkonsentrasi hari ini saat bekerja.
"Huuammmm..." dia terus saja menguap.
Dengan malas dia menggosok gigi dan mencuci wajahnya. Tanpa mandi dia lalu kembali ke kamarnya untuk ganti baju kerja.
Kevin melintas di depan pintu kamarnya dengan wajah cerah dan bahagia. Dia juga nampak rapi dan wangi, tidak seperti hari-hari biasanya kali ini bajunya disetrika sehingga nampak halus dan rapi.
"Jok, aku berangkat ke kantor duluan ya?" ucap Kevin berpamitan.
Namun belum sempat Jaka menjawab, Kevin menghentikan langkahnya. Dia sempat melihat wajah Jaka yang semerawut, kusut dan berantakan.