Jaka sudah bersiap untuk merebahkan badannya di atas kasur empuk miliknya.
Tok..tok...tok... suara pintu kamarnya diketuk.
"Masuk!" ucapnya sembari menarik selimut untuk menutupi badannya.
Kevin berdiri di ambang pintu, "Boleh aku masuk?" ucapnya sembari menggaruk hidungnya.
"Hem, tadi 'kan aku udah bilang masuk!" ketus Jaka.
Kevin cengar-cengir tidak karuan lalu masuk ke dalam kamar Jaka.
"Aku mau ambil bantal, guling, sama selimutku yang tertinggal di sini," ucap Kevin.
"Apa kau tidak berniat untuk menginap di sini lagi Vin?" tanya Jaka sedikit berharap.
"Tumben Jok, apa kau ingin aku menginap di sini lagi? tidak biasanya? hehehe," gurau Kevin. Tangannya sibuk melipat selimut dan menumpuk bantal serta guling miliknya.
"Tidak, bukan begitu maksudku," elak Jaka. "Ya pikirku, tamunya masih mau nenginap lagi," dalih Jaka.
"Tidak, dia sudah punya tempat tinggal baru. Rencananya besok aku mau ke sana, kamu mau ikut Jok?" tawar Kevin.