Sarina menghapus air matanya, kemudian menghela napas panjang.
"Tidak perlu diperpanjang, Nak Gadis. Lagi pula anak itu sudah tidak ada lagi. Yang paling penting adalah Sevia bisa sehat kembali dan mengingat semuanya."
"Kita akan membawa Sevia berobat ya, Tante. Aku berjanji akan membuat Sevia kembali ceria dan bisa kembali gembira."
Faizal menghela napas panjang.
"Om bersyukur atas bantuan yang sudah nak Gadis berikan pada Om. Bahkan, kami diberikan fasilitas yang mewah seperti ini. Om dan Tante bersyukur sekali. Selama ini kami tidak pernah membayangkan bisa tinggal di apartemen sebagus ini. Juga bisa kembali mendapatkan pekerjaan yang baik. Semoga saja, Sevia juga bisa kembali sehat seperti sedia kala," kata Faizal.
"Mas Biru mengatakan kepadaku bahwa ia akan mencari seorang psikiater yang bagus. Kita akan membawa Sevia ke sana. Aku yakin, Sevia akan sehat kembali seperti dulu lagi."
"Terima kasih, Nak Gadis," kata Sarina.
"Sama-sama, Tante."
