Pagi itu Bima mendapatkan tamu yang sama sekali tidak pernah ia harapkan kehadirannya. Namun demi sopan santun ia membiarkan Mayleen mempersilakan masuk.
Bima hanya diam sambil terus menyorot ayahanda almarhum Cintya dengan tatapan tajamnya.
"Saya datang ke sini untuk minta maaf. Saya menyesal." Mr. Smith yang tadinya menunduk, kini sudah mendongakkan wajahnya menatap Bima. "Di masa lalu, saya memang salah, saya terlalu menyayangi Cintya sampai nggak terima waktu dia meninggal akibat kecelakaan itu."
Bima terkekeh geli mendengar permintaan maaf dari pria tua itu. Dahulu, dengan arogan Mr. Smith menganggap Bima dan keluarganya sebagai pembawa sial bagi Cintya. Dia bahkan tega menyebut Tatia sebagai pembunuh ibunya.
Tapi sekarang, pria tua itu malah mengemis maaf padanya. Sangat menggelikan!
