Chereads / Tuan Muda yang Mahakuasa / Chapter 15 - Mengambil kekuatan dari bulan

Chapter 15 - Mengambil kekuatan dari bulan

"Nah sekarang jauh lebih nyaman," ucap Adolf sambil meregangkan tubuhnya.

"Girls, tuan muda ingin berenang, bisakah kalian membawa tuan muda ini ke sungai?"

"Apakah itu baik-baik saja, tuan muda?" Tanya Miya.

"Jangan khawatir, tuan muda ini masih bisa menggerakkan kakinya, selain itu, tidak mungkin aku tenggelam di sini."

Mendengar jawabannya, Miya mengangguk. Dia dan Snow kemudian membopongnya dan membawanya ke sungai.

Adolf dengan mudah berenang di sungai itu, dan dia bergerak menuju bagian tengah sungai.

Dia berteriak, "girls, kalian juga harus berenang, ikuti tuan muda ini."

Keduanya saling memandang sekali lagi, mereka kemudian mengikutinya memasuki sungai.

"Apa yang akan kita lakukan, tuan muda?" Tanya Miya.

"Tidak banyak, kalian hanya perlu berbaring dan menatap langit, nikmati sensasi di tubuh kalian," jawab Adolf.

Dia segera membalik tubuhnya untuk berbaring di sungai itu. Sinar matahari yang cerah menyinari wajahnya sehingga kulitnya yang putih pucat tampak cerah.

"Tuan muda, siapa sebenarnya kamu ini?" Snow tiba-tiba bertanya.

Adolf menatapnya dan terkekeh. Dia kemudian menatap Miya yang juga menatapnya dengan penasaran.

"Kamu juga ingin tahu?" Tanya-nya.

"Mm..." Dia mengangguk ringan.

"Mengapa kamu tidak bertanya? Aku pasti akan menjawab."

"Benarkah? Lalu siapa kamu?"

"Bukankah itu sudah jelas." Adolf mengulurkan salah satu tangannya untuk membelai pipinya.

"Aku adalah Adolf, tuan muda mu!"

"..."

Dia kemudian menatap Snow yang tampak tidak puas dengan jawabnya.

"Ah, bukankah jelas, aku tuan muda mu."

Dia juga mengulurkan tangannya ke pipinya, tapi dia hanya mencubit pipinya, menyebabkan wajahnya tersipu.

"Tapi tuan muda, siapa biksu tua itu." Tanya Miya sekali lagi.

"Aku juga tidak tahu," jawab Adolf.

"Anda tidak tahu, tapi mengapa anda memberinya perintah, apakah dia benar-benar bisa mengubah bulan malam ini menjadi bulan purnama?"

"Aku juga tidak tahu jika aku tidak melihatnya secara langsung, aku tidak bisa menebak masa depan."

"Kamu hanya tidak ingin memberi jawaban." Dia cemberut, menyebabkan wajahnya yang biasanya tenang terlihat sangat imut. Bahkan Snow terkejut saat dia melihat ekspresi cemberutnya.

"Nona, kau menjadi lebih mabuk," ucapnya.

"Itu berarti dia menyerap lebih banyak esensi dari anggur itu," jawab Adolf.

"...."

Malam dengan cepat tiba.

Adolf, Miya, dan Snow sudah kembali ke darat, namun si tuan desolate masih tak sadarkan diri hingga sekarang.

Saat malam tiba, Miya dan Snow terus menatap ke langit, menunggu kemunculan bulan.

Secara teori, malam ini masih belum bulan purnama, itu masih jauh.

Tentu saja, memaksa bulan menjadi bulan purnama adalah sesuatu yang dapat dilakukan, tapi untuk melakukan itu, dibutuhkan kekuatan yang sangat besar. Supreme dapat melakukannya, tapi di bawah supreme, itu mungkin membutuhkan kerjasama karakter-karakter kuno. Menurut pengetahuan mereka, bahkan sekte bulan ungu tidak dapat melakukan itu.

Tapi yang membuat Miya dan Snow lebih penasaran adalah tujuan Adolf dari mengubah bulan menjadi bulan purnama. Apakah itu hanya karena dia ingin melihat pemandangan yang lebih indah? Bukankah itu terlalu berlebihan.

Rumble...

Tiba-tiba, suara gemuruh yang sangat keras bergema di langit, itu begitu keras sehingga daratan terguncang.

Itu bahkan menyebabkan si tuan desolate terbangun.

Dia menggosok matanya dan terkejut saat dia melihat dua wanita cantik berdiri tidak jauh darinya.

Mereka tidak memperhatikannya, tatapan mereka terus tertuju ke langit. Tepat setelah suara gemuruh itu, bulan tiba-tiba muncul, dan itu benar-benar bulan purnama, itu bahkan terlihat lebih besar daripada bulan purnama pada umumnya.

"Cepat pergi ke tengah sungai," Adolf tiba-tiba berkata sambil menepuk punggung Miya.

Yang terakhir masih bingung, tapi tiba-tiba garis-garis cahaya ungu muncul di tangannya yang telah dipegang oleh Adolf.

"Ini?" Dia terkejut dan bingung karena dia benar-benar tidak melakukan apa-apa.

Itu membuatnya sadar kalau selama ini Adolf tidak hanya memegang tangannya, dia benar-benar melakukan sesuatu pada tangannya.

Dia tidak berpikir lagi, dia kemudian melompat ke tengah sungai.

"Angkat tanganmu dan arahkan itu ke bulan," teriak Adolf.

Saat dia mengangkat tangannya, bulan purnama di langit tiba-tiba memancarkan cahaya ungu yang sangat terang sehingga malam menjadi tampak seperti siang. Semua orang di seluruh benua desolate terkejut, tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi.

Adolf tersenyum saat dia melihat cahaya bulan itu, dia berkata dengan suara pelan, "mari kita lihat apa yang kamu dapatkan."

Cahaya bulan itu kemudian menyusut sebelum terkondensasi menjadi sepasang sayap ungu dengan sisik-sisik yang terukir dengan indah.

"Mengambil kekuatan dari alam, dikatakan bahwa Dewi Bulan pernah mengambil kekuatan dari bulan dan Invincible Supreme pernah mengambil kekuatan dari matahari." "Ada juga beberapa supreme lain yang pernah melakukannya, dan yang terbaru adalah Dewi Kehidupan yang mengambil kekuatan from Samudera Naga."

"Apakah dia juga akan melakukan itu?"

Snow menatap Adolf dengan penuh keheranan.

Adolf, di sisi lain, tersenyum kepadanya. "Ada apa, girl? Apakah kamu juga menginginkannya?"

"Tapi itu mungkin lebih sulit untukmu."

Whosss...

Tiba-tiba sayap ungu itu mengepak, menghembuskan angin yang dapat dirasakan di seluruh benua desolate. Itu kemudian berubah menjadi seberkas cahaya ungu sebelum jatuh ke bumi dengan kecepatan yang tak terbayangkan.