Hal yang membuatmu sedih?
Kehilangan
Di sakiti
Atau
Berada dalam masalah berat tetapi hanya berdiam diri!
Ketika kita berada di ambang keterputusaan bagaimanakah sikap kita seharusnya?
Apa kita harus selalu menangis dan terlihat sedih!
Sebenarnya yang tidak suka sama kita justru akan tertawa melihat keadaan kita yang seperti itu.
Jangan putus asa ketika dunia kita sedang tidak baik-baik saja. Percayalah setiap hari yang kita lewati kita pasti punya masalah yang harus di cari jalan keluarnya.
"Halo Mom? Kenapa baru ngabarin Kala?" tanya laki-laki di balik layar telepon itu.
"Maafkan Mom ya Kala, maaf baru bisa kabarin kamu sekarang!" ucap wanita yang adalah Mama Kala.
"Iya gak papa Mom, lagian udah biasa juga kok Kala gak pernah di perhatikan!" sahutnya.
" bukannya seperti itu sayang, di sini kita semua itu sayang kok sama kamu.
Bahkan kita sayang banget sama kamu cuman waktunya aja yang belum bisa buat pulang ke Indonesia.
Makanya kamu harus sabar ya sayang, kita pasti akan secepat mungkin untuk pulang ke Indo. Asalkan kamu itu mau bersabar lagian kan di sana juga kamu udah sama tante dan oh ya udah merawat kamu seperti anak sendiri."
" dengan begitu Mom bisa menelantarkan aku seenaknya kan, aku itu cuman perlu kalian berdua untuk ada di sisiku.
Aku cuman rindu sama kalian, kenapa rasanya cuma buat bertemu sama kalian aja rasanya susah banget!" keluh Kala.
Tidak tahukah laki-laki itu jika ibunya itu juga sangat merindukannya. Namun, hanya saja wanita itu sekarang dalam keadaan yang sulit.
Jika wanita itu memilih untuk pergi dari sisi suaminya maka dia akan tetap kehilangan salah satu diantara anaknya.
Sedangkan yang diinginkan bukanlah itu, wanita itu tidak menginginkan kehilangan salah satu diantara anaknya.
Yang Nesa inginkan adalah semuanya berkumpul dan bahagia. Sederhana sebenarnya namun suaminya itu belakangan ini memang sangat berubah sikap kepada anak sulungnya yang memang bukan anak kandung dari suaminya itu.
"Udah dulu ya Kala, nanti Mom telfon lagi!" ucapnya.
Sambil menyeka air matanya wanita itu pun mematikan teleponnya.
Sementara Kala terlihat sedikit marah dan kecewa, hanya 15 menit waktu namanya itu menelepon dirinya.
Padahal laki-laki itu masih sangat merindukannya, laki-laki itu masih ingin bercerita banyak kepada mamanya.
"Kala, makan yuk!" ajak Kila.
" kalau kamu mau makan duluan aja, nanti aku bisa makan sendiri kok nyusul!" tolak Kala.
"Hey, elo kenapa sih nggak biasanya diajak makan jawabannya kayak gitu.
Ada masalah?" tanya Kila.
" bukan urusan lo," tegas Kala.
"Ih, aneh banget sih. Biasanya juga nggak kayak gitu lagi kesambet!" tukas Kila.
" gue lagi mau sendiri udah sana keluar, katanya tadi lu mau makan kan sana makan duluan.
Gue kan udah bilang kalau gue nanti lapar gue bakal makan, nggak perlu lu suruh juga gue bakal makan kok kalau udah lapar."
Karena merasa kecewa dengan mamanya akhirnya kekecewaan itu di lampiaskan pada adek sepupunya.
"Aneh banget, gaje lo!" ucap Kila.
Gadis itu pun akhirnya memilih untuk berlalu dari hadapan Kala. Sebenarnya gadis itu juga sedang tidak lapar karena beberapa hari ini memang kehilangan selera makannya.
Tapi karena dirinya ingin menjaga kesehatannya agar tetap fit maka gadis itu pun harus tetap makan.
" kenapa rasanya sedih banget sih, kenapa gitu harus marah-marah kayak gitu pada rekan cuma diajak makan!" gumam Kila.
"Lhoh kala mana sayang?" tanya Sahara.
" dia nanti makannya kalau udah lapar, ya udah deh aku turun ke bawah," sahut Kila.
" enggak boleh gitu dong harusnya kan kamu bujuk kakak kamu itu biar mau makan, bukannya malah ditinggalin turun ke bawah!" tukas Sahara.
" iya gimana nggak aku tinggalin soalnya dia juga nggak mau makan, dia aja jawabnya ketus kayak gitu masak aku mau maksa sih.
Mama kenapa sih kalo sama Kala perhatian banget, bahkan kadang rela marahin anak sendiri cuma demi dia!" tukas Kila.
" ya bukannya kayak gitu sayang kan kamu tahu sendiri kalau Bude kamu itu udah nitipin Kala sama Mama dan Papa.
Dan itu adalah amanah yang harus dijaga sayang, ya udah kalau emang gak mau di bujuk siapa kamu biar mama aja!" ujarnya.
" entahlah sebenarnya di sini yang anaknya itu siapa sih, cuman nggak mau makan aja langsung gue kena marah.
Lagian itu anak juga nih banget sih cuma dia cok makan doang susah.
Lagi kesambet apaan sih biasanya juga nggak kayak gini, kan gue jadi sedih kalau kena marah sama Mama. Mana gue juga nggak salah apa-apa lagi kena marah mulu," oceh Kila.
Gadis itu pun kehilangan selera makannya, yang tadinya saja gadis itu sudah tidak selera untuk makan tapi tetap ingin dipaksakan kali ini gadis itu benar-benar tidak ingin makan.
Akhirnya gadis itu pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
" mending rebahan aja deh daripada kena omel lagi, jadi tambah nggak nafsu deh makannya!" ujar Kila.
Sementara di kamar sebelah Sahara sedang mencoba untuk membujuk Skala agar mau makan.
"Kala nanti kalau lapar pasti makan kok Tante," sahutnya.
" kamu itu dari tadi belum makan sayang, ada masalah yang lagi dipikirkan?
Kamu bisa cerita kok sama Tante kalau emang lagi ada masalah yang dipikirkan. Nggak usah sukan kayak gitu selama kamu berada di rumah ini kamu itu udah seperti anak Tante!" ucapnya.
" kapan si aku bisa tinggal sama orang tuaku, kapan si aku merasakan kebersamaan keluarga yang sebenarnya itu seperti apa.
Tente tau gak, aku itu rindu banget sama mama dan papa.
Tapi mereka nggak pernah mengerti dan nggak mau memahami tentang kerinduan anaknya ini, yang mereka urusin itu cuman adek terus.
Bukan cuma Bulan anak mereka, aku juga anak mereka kan!" ucap Kala.
" ya mungkin karena mereka itu emang lagi sibuk sayang, tapi mama kamu masih sering telpon kamu kan?" tanya Sahara.
" iya telepon paling juga cuman 15 menit udah, jadi waktu mama buat aku itu cuman 15 menit aja.
Sementara waktu Mama buat Bulan itu 24 jam. Salah nggak sih kalau aku sedih kalau aku cemburu dan aku itu iri dengan Bulan.
Terkadang aku itu merasa kalau aku itu bukan anak kandung mereka deh jadi sifat mereka ke aku itu beda banget," keluh Kala.
"Heyy! Kamu itu nggak boleh cemburu sama adek kamu sendiri sayang. Walau bagaimanapun juga itu adalah adek kamu sendiri, masak iya sih seorang kakak itu cemburu sama adiknya sendiri.
Ya mungkin karna orang tua kamu itu menganggap kalau kamu itu udah dewasa jadi kamu itu bisa mandiri sedangkan Bulan itu kan masih sangat kecil sayang kalau disuruh mandiri, lagipula dulu yang memilih untuk tetap tinggal di sini itu kan kamu sementara kamu itu mau diajak ke LA tapi kamu menolak.
Ya udah kalau gitu mendingan sekarang makan, enggak boleh ngambek kayak gitu sama orang tua nggak baik," ujar Sahara sembari menasehati keponakannya itu.