Sharon dengan diam menatap ke arah Rey juga. Rey merasa terkejut kalau orang itu ternyata memiliki kedua mata yang jernih, mata yang sejernih kaca.
Bahkan, wajahnya masih sama seperti wajah tanpa ekspresi seperti sebelumnya. Rey menundukkan kepalanya untuk melihat tangan yang berada di dadanya. Sharon meletakkan tangannya pada Rey dengan lembut, merasakan kehangatan dari seorang sosok manusia.
Ingatan di mana dirinya di sentuh oleh yang lainnya telah lama hilang seiring berjalannya waktu.
Dengan menarik napas dalam-dalam, Sharon menatap ke arah langit yang sangat luas. Mungkin matahari hanyalah terlalu terang, dan air mata keluar dari kedua mata Sharon saat dia mendongakkan kepalanya ke langit.
Tidak ada satu kata pun yang keluar dari tenggorokannya yang terasa tercekik.