Tepat ketika dia hampir memutar pegangan pintu yang mengarah ke observatorium, sebuah tangan yang dingin meraih pergelangan tangannya.
*SHHH*
Cangkir teh itu berguling turun di tangga, dan Rey di tarik ke dalam sebuah pelukan yang terasa tidak asing.
Naja sedang mengikuti di belakang Rey semenjak Rey meninggalkan ruangan itu, dan sekarang dia sedang menghalangi mulut Rey sambil membuka pakaiannya dengan cepat.
Mereka berdua sedang berbaring di atas tangga. Kedua kaki Rey yang langsing dan berwarna putih terlihat oleh Naja dengan cepat.
"Naja... Umm.." Desah Rey pelan. 'Apa dia gila... Alicia cuma beberapa langkah dari sini jaraknya, dan suara mengorok Yuki bisa dengan samar terdengar melalui pintu... Naja tidak akan melakukannya di sini, bukan...' Pikir Rey dengan panik. "Ah..." Desah Rey lagi.