Sekarang di kamar Hotel Prisya adalah Ardan yang dengan sengaja datang membawakan bubur untuknya setelah tahu kalau sekarang tubuh Prisya panas yang kemungkinan demam.
Kayaknya gue gak bisa lama-lama di sini deh, kalau gue makin lama di sini, gue takut kalau sikap dia malah berlebihan dan gue gak mau kalau sampai dia punya perasaan yang lebih sama gue.
Prisya bergumam sendiri sambil memperhatikan wajah Ardan penuh dengan keseriusan, dia takut jika perasaan yang ada dalam diri Ardan makin lama makin bertambah.
"Lagi gak makannya?" tanya Ardan menggunakan nada bicara yang santai sambil memperhatikan bubur yang baru saja dia sendok.
Sejenak Prisya terdiam dan kemudian menggelengkan kepalanya. "Gue udah kenyang, udah aja ah." Prisya menolaknya.
"Satu lagi ya, nanggung." Ardan mencoba untuk membujuk Prisya agar mau menerima suapan yang sudah dia ambil dan dia tiup agar lebih dingin.