Kejadian serta kalimat-kalimat yang sudah keluar dari mulut Samuel waktu itu masih bermunculan di dalam pikiran Marsell. Rasanya kalimat yang sudah Samuel ucapkan itu seolah kalimat yang jauh dari kata candaan.
Melihat bagaimana Samuel terus bersama dengan Prisya, mendengar kalau Prisya bersama dengan Samuel, membuat Marsell merasa takut kalau pada akhirnya Prisya akan memilih Samuel dan meninggalkannya.
Sekarang Marsell tengah melangkahkan kaki menuju ke sebuah tempat yang sudah dia beritahukan kepada seseorang untuk menemuinya di sini. Ada hal yang ingin Marsell bicarakan dengan orang tersebut.
"Lo suka sama cewek gue?" tanya Marsell to the point.
Sebuah senyuman miring tercetak dengan begitu jelas. "Suka atau tidaknya gue sama cewek lo, itu adalah urusan gue."
"Tapi dia cewek gue," ujar Marsell yang memang kalau cewek yang Samuel sukai itu bukan ceweknya, dia juga tidak akan mau ikut campur.