Udara yang masih sejuk bercampur dengan hawa dingin yang masih bisa dirasakan menjadi suasana yang menemani Prisya yang sekarang tengah melamun di depan Rumahnya.
Sekarang Prisya sedang duduk sambil menunggu kedatangan Marsell untuk menjemput dirinya. Tidak tahu kenapa, bayangan notifikasi yang tadi tidak sengaja dia lihat masuk ke handphone Reka begitu terbayang dalam benaknya.
Pesan singkat yang berisikan sebuah perhatian yang begitu dalam dari Mamahnya yang ditujukan pada Reka begitu menggores hati kecilnya. Sakit dan juga perih begitu dia rasakan, bahkan saat Reka sudah tidak ada di hadapannya.
Semua perasaan itu masih begitu membekas.
Bagaimana tidak membekas saat Mamahnya begitu perhatian sampai menanyakan makan, tapi tidak ada sebuah pertanyaan basa-basi yang terkirim untuk dirinya?
Suara knalpot motor yang terdengar melambat membuat lamunan Prisya buyar dengan seketika, pandangan Prisya yang semula kosong sekarang tertuju pada sebuah motor yang sedang melaju ke arahnya.