Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Easy on ME

a_fitri08
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4k
Views

Table of contents

Latest Update2
be OK3 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - ASAP

Sherra POV

Dua orang wanita berjalan menyusuri lorong sekolah yang mulai sepi. Mereka berjalan menuju ruangan yang berada di paling ujung lantai 2. Tak lama sampailah mmereka di ruangan yang dimaksud, Yap, kelas 10 A . dua orang wanita tadi adalah guru dan murid baru di Sekolah itu. Bu Inez yang sudah duluan masuk menyuruh anak baru yang sedari tadi menunggu diluar kelas untuk masuk. Gadis itu masuk dengan pandangan kebawah alias menunduk.

"Oke anak-anak hari ini kalian kedatangan teman baru, silahkan perkenalkan dirimu sherra". Suruh Bu Inez yang merupakan wali kelas mereka.

"Ha-halo teman-teman semua aku Sherra Amberlee. Salam kenal ya, semoga kita bisa menjadi teman yang baik". Kenal gadis berambut sebahu itu dengan gugup.

"Oke Sherra itu ada kursi kosong disana, kamu duduk disana saja yaa". Ucap Bu Inez sambil menunjuk kursi itu.Aku mulai berjalan ke kursi ujung deretan ketiga. Dengan menunduk aku berjalan ke kursi itu. Aku yakin pandangan anak-anak dikelas sedang tertuju padaku. Sesampainya aku dikursi aku mulai duduk dan tak lama setelah itu seseorang dibelakangku menendang kursiku. Tapi, aku hanya diam dan tetap melihat ke layar yang saat ini sedang dihidupkan Bu Inez.

2 jam lamanya Bu Inez megajar kami dan akhirnya sekarang bunyilah bel sekolah yang menandakan pergantian kelas. Namun, seperti perraturan sekolah jika guru yang engajar tidak datang ke kelas dalam waktu 10 menit maka ketua kelas harus memanggil guru ke ruangan guru. Tapi ternyata setelah dilihat ketua kelas ke ruangan guru Pak Malik guru Musik tidak hadir karena adiknya menikah hari ini. Dan jadilah kelas 10-A free sampai jam istirahat pertama.

"Hey Sherra". Sapa seseorang dari samping meja ku.

Aku melihat ke arahnya dan aku masih memandangnya dari bawah ke atas. Wah dia cantik sekali, tubuhnya ramping dan kulitnya putih pucat. Dia benar-benar cantik sekali.

" Hey Sherra kamu dengar aku, Sherra, Halo, sherrrr". Panggilnya padaku sampai aku sadar dari lamunanku

"eh i-iya, ada apa ya?". Tanyaku padanya

" kamu lamunin apa sih sher sampe segitunya liatin aku?". Dia balas bertanya Padaku.

" eng, nggak ada apa-apa kok". Jawabku menahan malu

" nggak ada apa-apa kok gitu amat ngeliatinya hahaha". Ucapnya terkikih

"by the way niat aku kesini mau kenalan sama kamu. Panggil aja aku Chailey Yusviee, Kay, panggil aku kay aja singkatnya". Lanjut gadis yang bernama kay ini.

"oke Kay, nama aku sher...". belum selesai aku menyebut namaku, Kay sudah menutup mulutku dengan tangannya yang kecil

" kamu nggak usah kenalin diri lagi, toh aku juga udah tau nama kamu Sherra". Ucapnya seakan menjahiliku dan aku dengan polosnya hanya mengangguk mengiyakan. Eh, tapi kan aku memang polos pikirku. Tak terasa bel istirahat berbunyi. Kay memegang tanganku dan tanpa aba-aba mulai menarik tanganku keluar kelas.

" eh eh eh Kay kamu mau bawa kau kemana? Tanyaku kebingunggan

" ya ke kantinlah Ser, kan ini udah jam stirahat, kamu nggak perl anyak tanya ntar kita kehabisan tempat nih, ayookk buruan serrr". Jawabnya sambil terus menarikku yang sudah pasrah

Sesampainya di kantin dia langsung menyuruhku duduk dan dia pergi begitu saja meninggalkanku sendirian. Tak lama dia kembali dengan membawa 2 mangkok bakmi dan 2 gelas jus jeruk.

" hehe sorry ya aku main pergi aja tadi, aku juga nggak nanya kamu au makan apa, takutnya nanti kehabisan kita, sekalian ni kamu pasti binggung kan kenapa aku tiba-tiba narik kamu, nih aku kasih tau ya seperti yang kamu lihat saat ini kantinnya udah penuh banget dan hampir nggak ada tempat duduk kosong, makanya aku narik kamu biar kita nggak kehabisan tempat. Ya biasalah siswa-siswa diini kaya zombi kelaparan". Ucap Kay sambil mengecilkan suaranya waktu bilang kata zombi.

"ahh, gitu ya Kay. Pantesan kamu kaya gitu, kalau gitu kamu juga zombie kelaparan ya". Kataku seakan meledeknya.

"ishh, Ser kamu ngeledikin aku?" tanyanya dengan bimoli alias bibir monyong lima senti.