"Kam-"
Tubuh Kezira terpaku di tempat, rasanya lemas sekali.
"Anda baik-baik saja?" tanya laki-laki itu dengan suara berat.
Ketika Kezira hendak menjawab pertanyaanya, seorang wanita masuk dan meraih pergelangan tangan laki-laki itu.
"Sayang, kamu sedang apa? Cepat masuk!"
Kezira menalan salivanya, apa maksud wanita itu?
Sekian lama Kezira menahan pedih, menanti hingga letih bahkan berharap kembali namun sekarang? Apakah penantian Kezira percuma saja.
"Kenapa kamu melihat kami?" tanya wanita itu dengan sinis.
Kezira menggeleng, bahkan ketika lift menuju ke lantai atas dua pasangan itu terlihat mesra membuat hati Kezira hancur seketika.
Tidak bisa menahan air matanya Kezira pun kini menangis melihat laki-laki yang ia sayangi ternyata masih hidup, dan lebih sakitnya dia bersama dengan orang lain.
Laki-laki itu menoleh ke belakang, melihat Kezira sekilas.
Entah apa yang dia rogoh dari saku celananya. Lalu memberikan sapu tangan kepada Kezira.
