Masih dengan cerita bagaimana Amazon pindah dari rumah. Kedua sahabatnya hanya bisa mengatakan sabar dan ikhlas. Tapi hati Amazon masih tidak terima bahwa keluarganya sudah hancur.
"Zon, kita pulang yuk. Ini ibu kantin juga udah mau beres-beres. Kagak enak juga, liat deh matanya yang serem itu. Apalagi yang sebelah sana, jujur gue belum pernah beli ke sebelah sana." ujar Ando.
"Iya, ayo."
Mereka bertiga kembali ke kelas untuk mengambil tas ransel karena sekolah sudah sepi sekali.
Amazon memutuskan untuk pulang di antarkan oleh Gerin saja, kalau menelpon supir takutnya mobil sedang di gunakan oleh kakeknya ke kantor.
"Kenapa Ger?" tanya Amazon ketika Gerin memeriksa ban mobilnya.
"Kayaknya kempis deh, lo bisa gantiin ban mobil enggak Zon?" tanya Gerin.
"Bisa, sini keluarin aja."
Gerin mengeluarkan ban cadangannya, lalu Amazon memang ban itu dengan baik.
"Udah, baguskan kerja gue?"
"Bagus, lo berbakat jadi tukang bengkel."