"Udah Kez, jangan nangis. Itu semua bukan salah lo kok."
"Terus salah siapa?" tanya Kezira.
Amazon menelan salivanya, dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi karena dia juga tau bagaimana perjuangan Kezira.
"Gue enggak mau sampai mereka benci gue lagi?!"
"Enggak bakalan Kez, lagian mereka enggak bakalan mau kehilangan anak lagi "
"Tap-"
"Udah ya jangan bahas itu lagi, sekarang tenangkan diri dulu."
"Tenang? Mana bisa tenang. Adik satu-satunya meninggal, di hadapan gue!"
"Kez, jangan nyalahin diri lo sendiri gini!"
"Apa gue juga harus nyalahin lo?!"
Kezira bangkit, dia tidak mau di ganggu oleh Amazon. Namun, Amazon mencekal tangan Kezira. Menyuruhnya untuk duduk kembali, karena dia tidak mau melihat Kezira sedih terus.
"Kenapa sih?!"
"Duduk."
"Kenapa?"
"Duduk!"
Kezira duduk kembali, menurut saja dengan omongan Amazon.
"Mau ngapain?"
"Enggak, duduk aja. Liat langit gih, dia udah kangen sama senyum lo." ujar Amazon.