Setelah mendengar hal itu Kezira mematung, rasanya memang sedikit hancur. Tapi bagaimana juga dia harus melupakan Amazon dan membiarkan kehidupannya berjalan.
Kezira memang belum siap kehilangan, tidak mau juga seperti ini. Namun semuanya harus dia jalani, baik atau buruknya.
Hingga ada yang nembuka kenop pintu, itu adalah Vegar. Dia melihat Kezira yang tengah melamun.
"Kez, aku pulang!" ujar Vegar tapi Kezira masih diam saja.
"Kez!"
Vegar menghampiri Kezira yang nampak sedih itu, dia takut terjadi apa-apa dengan Kezira.
"Kamu kenapa Kez?" tanya Vegar menggoyangkan tubuh Kezira.
"Hah? Apa?" tanya Kezira cengo.
"Kamu lagi mikirin apa?" tanya Vegar.
Kezira terdiam, dia tidak mungkin mengatakan bahwa dia sedang sedih karena mantan pacarnya mendapatkan pacar baru.
"Enggak."
"Kenapa, ayo bilang."
"Enggak Gar, tapi aku cuman lagi telponan aja sama temen. Dia lagi tidur, dan di kitakan beda waktunya jadi sedih aja gitu." ujar Kezira mencari alasan.
"Oh gitu."
