Kezira segera kembali ke kamarnya dia langsung tidur di kasurnya dan berharap bisa melupakan apa yang di baru saja terjadi di minimarket.
"Kenapa? " tanya Aina ketika dia baru saja sampai ke kamar.
"Enggak! "
"Kenapa? Cerita kalau lo punya masalah. Jangan di pendem sendiri, apa tadi lo ada masalah sama si Amazon?"
Seperti bisa menebak apa yang terjadi dengan Kezira, Aina bisa langsung tau bahwa penyebabnya hanyalah Amazon seorang.
"Lo kenapa, nangis atau gimana sih?buka bantal lo!"
Aina merebut bantal Kezira, di kira menangis ternyata dia salah. Kezira tidak menangis,dia sedang tertawa kegirangan.
"Hahahaha..." tawa Kezira pecah.
Aina memiringkan kepalanya, aneh melihat Kezira yang seperti itu.
"Lo kenapa sih?" tanya Aina.
Kezira tersenyum, dia sudah seperti orang yang kegilaan.
"Kenapa lo lama ambil obatnya sama Amazon? Dinner dulu lo?"
"Ini sore, bukan malam. Mata lo buta!" pekik Kezira.
"Enggak, gue masih sehat. Yang sakit itu lo!" ujar Aina menunjuk Kezira.