Sangat sulit mendeskripsikan perasaan Kazuki yang sesungguhnya pada Ayahnya. Ada sebagian hal dalam diri Kazuki yang kecewa karena Ayahnya tidak mendukung keputusan Kazuki untuk menjadi pemain sepakbola. Sebagian lain adalah perasaan seorang anak yang ingin diakui oleh Ayahnya. Kazuki ingin Ayahnya mengakui keberhasilannya sebagai seorang pemain sepakbola. Perasaan Kazuki pada sang Ayah bukanlah kebencian murni. Melainkan sebuah perasaan kompleks.
Mengetahui hubungan rumit antara Ayah dan anak, Ibu Kazuki segera mengalihkan perhatian ia mengajak sang suami dan anaknya untuk makan malam. Akhirnya keluarga Kazeshima memulai makan malam lengkap 3 anggota keluarga untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun lamanya.