Chapter 64 - Cuti

Di tempat lain, Manchester United sedang menghadapi Fulham. Pertandingan sudah memasuki menit ke 86, Manchester United unggul 3-0 atas fulham. Di pinggir lapangan, Sir Alex Henderson duduk dibangku pelatih dengan tenang. Di sampingnya, asisten pelatih Manchester United tiba-tiba mencondongkan badannya ke arah Sir Alex lalu berbisik di telinganya, "Sir, Liverpool kalah melawan Southampton."

Ekspresi Sir Alex berubah seketika, dia memutar kepalanya lalu bertanya, "Benarkah?"

Sang asisten menganggukan kepalanya, "Skor akhir pertandingannya adalah 4-3. Kazuki berhasil mencetak hattrick dan juga 1 asist. Sekarang poin kami hanya terpaut 2 poin dari Liverpool. Kami masih memiliki kesempatan untuk menyalip posisi Liverpool."

Sir Alex mengangguk senang, dia berkata, "Bagus, bocah itu membantu kami menarik Liverpool dari tahta, dia memiliki dna setan merah yang mengalir dalam tubuhnya. Kami harus memastikan dia kembali ke sini, Old Trafford."

Beberapa saat kemudian pertandingan berakhir. Manchester United mengalahlan Fulham dengan skor 3-0. Sir Alex menghadiri konferensi pers post-match. Ia menjawab Pertanyaan umum seperti pendapatnya mengenai pertandingan ini, pemain yang bertanding dan lain-lain. Akhirnya, The Sun mengajukan pertanyaan mengenai kekalaham Liverpool.

"Sir, Pertandingan Liverpool melawan Southampton telah usai. Liverpool kalah dalam pertandingan tersebut. Sekarang, Manchester United hanya tertinggal 2 poin, apakah anda berpikir Manchester United bisa menyalip posisi Liverpool?"

Sir Alex batuk dan menyesuaikan suaranya kemudian ia berkata, "Liverpool bermain sangat baik musim ini namun akibatnya pemain mereka merupakan pemain yang merasakan kelelahan paling banyak diantara tim liga premier. Kami sangat kesulitan untuk mengejar poin mereka. Namun, aku pikir kami masih memiliki kesempatan. Para pemain Liverpool sudah terlalu lama merasakan juara, musim inipun mereka harus menunggu lagi, aku yakin kesempatan Liverpool untuk memenangkan liga akan datang dalam 7-9 tahun lagi, tetapi tidak sekarang."

The Sun kembali bertanya, "Pertandingan terakhir Manchester United di liga premier adalah melawan Southampton. Tidakkah Anda berpikir bahwa Manchester United mungkin akan kalah seperti Liverpool."

"Southampton adalah tim yang bagus namun aku yakin kami bisa memenangkan pertandingan."

"Jadi, apakah Anda berpikir untuk menelepon Kazuki dan mungkin memberinya sedikit pembicaraan agar dia tidak terlalu ganas melawan Manchester United?"

"Tuduhan itu sangat tidak masuk akal. Kazuki adalah pemain Southampton saat ini, sudah kewajibannya untuk membantu Southampton memenangkan pertandingan. Aku tidak akan melakukan sesuatu yang curang seperti itu."

Setelah beberapa saat konferensi pers selesai. Keesokan harinya, media melaporkan kemenangan Southampton atas Liverpool sebagai kemenangan paling mengejutkan di musim 2011/2012. Bagaimanapun pertandingan tersebut berlangsung dengan sengit. Tidak ada yang membayangkan ketika Liverpool unggul pada menit ke 85, Southampton akan membalikkan keadaan sepenuhnya.

Selain itu, gol ketiga Kazuki juga diperdebatkan, media yang mendukung Liverpool berpikir gol tersebut tidak sah, namun klaim mereka tidak berarti karena ketua wasit inggris telah menegaskan bahwa gol ketiga Kazuki sah. Disamping gol tersebut, orang-orang sadar bahwa Kazuki sekarang telah mencetak 14 gol dan 6 asist hanya dalam 12 pertandingan. Kontribusi gol Kazuki mencapai 20 gol secara keseluruhan. Sebagai pengingat, Southampton hanya mencetak 18 gol di keseluruhan paruh pertama musim 2011/2012.

Orang-orang yakin bahwa Kazuki akan memenangkan pemain muda terbaik liga premier 2011/2012 mengalahkan Hazard, Sterling, Theo Wallcot, Ruggard, dan yang lainnya. Hanya tiga pekan pertandingan tersisa dalam liga premier musim 2011/2012, media menebak berapa banyak gol yang akan dicetak Kazuki dalam 3 laga berikutnya.

Sementara itu, Kazuki mengalami ketegangan pada ototnya. Hal ini diketahui setelah tim dokter Southampton melihat memeriksa keadaan Kazuki secara keseluruhan.

Edward Jones, selaku dokter yang memeriksa keadaan Kazuki mendatangi George yang menunggu di luar ruang pemeriksaan.

George mendekati Edward yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan. Dia bertanya, "Bagaimana keadaan Kazuki?"

"Dia membutuhkan istirahat selama satu sampai dua minggu. George, aku tahu Kazuki bermain dengan baik, namun kau harus mengatur waktu Kazuki bertanding dengan bijak. Lakukan rotasi sebanyak mungkin. Kau tidak boleh terlalu mengandalkan bocah itu." George mempercayai kemampuan Kazuki, karena itu ia membiarkan Kazuki bermain terus menerus menggantikan Osmund. Namun, bagi Kazuki saat ini perlu kombinasi yang baik antara istirahat dan bermain.

George yang mendengar perkataan Edward mengakui kesalahannya, "Kau benar. Aku terlalu mengandalkan dia akhir-akhir ini. Aku akan mengatur agar waktu Kazuki bertanding disesuaikan."

Hal ini berarti Kazuki tidak akan ikut dalam pertandingan putaran ke 36 liga premiee inggris antara Southampton melawan Wolverhampton Wanderers.

Sementara itu, Edward juga memberitahu Kazuki untuk benar-benar beristirahat. Ia melarang Kazuki melakukan olahraga di rumahnya. Selain itu, Edward juga menasehati Kazuki untuk berelaksasi dan menikmati waktu cutinya. Kazuki tidak perlu dirawat secara serius di rumah sakit, namun Edward meminta Kazuki untuk beristirahat di rumah dengan baik.

Kazuki memanggil Shiraishi untuk menjemputnya pulang. Setelah 10 menit menunggu, Shirasihi akhirnya tiba. Kazuki menaiki mobil Shirashi dan meminta gadis itu untuk mengantarnya pulang.

Shiraishi heran karena Kazuki pulang lebih awal dari biasanya. Ia bertanya pada pemuda asal jepang tersebut.

"Apakah ada sesuatu yang terjadi? Kau pulang lebih awal dari biasanya. Selain itu, kenapa kau tidak membawa mobilmu sendiri, aku bukan supirmu kau tahu."

Kazuki menjawab, "Supirku sedang libur, dan aku malas mengendarai mobilku sendiri. Lagipula kau asisten pribadiku, melakukan hal seperti ini sudah bagian daripada tugasmu."

Kazuki kemudian menambahkan, "Dokter tim memintaku untuk cuti selama seminggu dia bilang ototku tegang dan aku membutuhkan istirahat."

Shiraishi tahu kebiasaan Kazuki. Orang itu akan menyentuh bola bahkan di rumahnya sekalipun, jika dokter tim meminta Kazuki untuk beritirahat, maka Shiraishi sebagai asisten pribadi Kazuki akan memastikan pemuda itu beristirahat sepenuhnya.

"Apa menurutmu jalan-jalan termasuk istirahat?" Kazuki bertanya tiba-tiba.

Shiraishi mengangkat alisnya, dia heran dengan perkataan Kazuki, pasalnya pemuda ini jarang sekali jalan-jalan jika bukan karena adanya ajakan dari orang lain.

"Kau ingin mengunjungi tempat wisata?" tanya Shiraishi.

"Aku ingin melihat-lihat kota ini dengan baik. Cari tahu tempat wisata paling populer di Southampton, aku ingin mengunjunginya satu persatu."

Shiraishi terdiam beberapa saat sebelum berkata, "Apa kau mengajakku berkencan?"

"Tidak, aku hanya ingin kau menemaniku, bukankah kau harus mendokumentasikan aktivitas keseharianku?" ujar Kazuki membantah tebakan Shiraishi.

Shiraishi menatap Kazuki beberapa saat sebelum memalingkan wajahnya, ia kemudian berkata, "Huh, pengecut."

Kazuki telah berada di Southampton selama beberapa bulan, namun dia belum mengunjungi tempat wisata yang terkenal di kota ini. Kebanyakan waktunya dia habiskan untuk berlatih sepakbola. Bayangkan saja, pagi sampai siang dia melakukan pelatihan harian, sore Kazuki melatih fisiknya di rumah, dan malam dia akan berlatih dalam [Pelatihan Mimpi]. Siklus ini harus dilonggarkan. Bagaimanapun, Kazuki bukan robot.