Gol Southampton memberikan kejutan pada Ralf Ragnick. Jika hanya satu gol mungkim Ragnick bisa menganggapnya sebagai kebetulan tetapi Southampton telah mencetak dua gol, artinya tim ini dalam keadaan baik. Walaupun Ragnick masih yakin dengan kemenangan Liverpool, namun ia tidak berani meremehkan Southampton, terutama karena striker muda mereka, Kazuki, sering memberikan kejutan.
Pada saat melawan Tottenham, Kazuki mencetak dua gol. Menghadapi The Cityzen, Kazuki memang tidak mencetak gol tetapi ia adalah pemain yang dengan rating tertinggi diantara pemain Southampton lainnya pada pertandingan kala itu. Kemudian, Kazuki mencetak 1 gol pada saat melawan Chelsea. Pada pertandingan melawan Arsenal, Kazuki menciptakan banyak peluang, hanya saja para pemain Southampton lainnya tidak mampu memanfaatkan peluang itu dengan baik, dalam keadaan seperti itu Kazuki masih mencetak gol.
"Sepertinya pemain nomor 28 sedang dalam keadaan baik, apa kita akan menjaganya lebih ketat?" tanya asisten pelatih Liverpool.
Ralf Ragnick mengusap dagunya. Ia kemudian berkata, "Biarkan Jordan Henderson dan Gomez menjaganya lebih ketat. Selain itu, katakan pada Lucas untuk membantu Enrique menjaga sisi kiri. Pemain bernama Rustan itu memiliki kecepatan yang sangat bagus, Enrique kesulitan menjaganya sendiri."
Asisten membalas, "Lucas sepertinya tidak akan senang dengan instruksimu."
Ragnick menghela nafas, diantara para pemain Liverpool, pemain dengan jarak lari paling kecil, selain penjaga gawang, di setiap pertandingannya adalah Lucas. Lucas sangat membantu Liverpool dalam membangun serangan tetapi dia agak malas ketika Liverpool harus bertahan.
Ralf akhirnya memutuskan, "Berikan saja instruksinya, jika dia tidak menurut, aku akan menggantinya."
Asisten pelatih itu mengangguk, ia kemudian berlari ke sisi lapangan dan memanggil Jordan Henderson lalu menyampaikan instruksi Ragnick padanya.
Sementara itu, setelah kebobolan gol kedua, Liverpool kembali menyerang Southampton. Mereka menguasai bola dengan dominan di dua pertiga area pertahanan Southampton. The Saints terus mencoba untuk bertahan dari serangan Liverpool dengan menumpuk pemain di dalam kotak penalti.
Dalam keadaan buntu seperti ini umpan lambung menjadi jalan terbaik Liverpool untuk membobol gawang Southampton. Namun, para pemain depan Liverpool kurang mahir dalam duel udara. Ahmed dan Sisinho mungkin bisa melakukannya sesekali namum mereka bukanlah tipe pemain yang pandai dalam duel udara.
Enrique dan Glen Johnson membombardir pertahanan Southampton dengan crossing tajam ke kotak penalti. Namun, Okhalo dan Hilton mampu untuk menahan serangan yang dilancarkan Liverpool.
Pada menit ke 40, Southampton berhasil mendapatkan bola. Umpan crossimg Enrique yang gagal dimanfaatkan oleh pemain depan Liverpool berhasil diamankan oleh Okhalo. Pemain bek tengah Southampton itu menyundul bola keluar kotak penalti. Rudolf menerima bola tersebut dan memberikannya pada Vicente. Lucas mencegat Vicente dan memberikan tackle padanya. Lucas berhasil menjatuhkan Vicente namun bola memantul ke tengah.
Ryan mendapatkan bola itu dan melakukan dribble menuju daerah pertahanan Liverpool. Steven Roger datang dari belakang dan memegang baju Ryan dengan ketat. Ryan memberikan bola pada Kazuki. Namun, Jordan Henderson melakukan body charge yang membuat Kazuki terdorong. Henderson kemudian mendapatkan bola tersebut. Setelah itu ia memberikannya pada Glen Johnson.
Sesaat setelah itu Glen Johnson melakukan crossing ke kotak penalti. Ahmed berhasil mendapatkan bola tersebut namun, Okhalo menghalangi Ahmed sehingga pemain mesir itu tidak memiliki ruang untum menembak. Ahmed menarik bola tersebut dengan kakinya dan memutar badannya. Kemudian, ia memberikan bola itu pada Sterling.
Sterling menerima bola itu, kini ia hanya berhadapan dengan penjaga gawang. Sterling menendang bola tersebut. Saat semua penggemar Liverpool hendak bersorak, tendangan Sterling ternyata melambung tinggi jauh keatas gawang Southampton. Sterling langsung memegang kepalanya merasa terkejut dengan tendangannya sendiri. Dalam jarak yang begitu dekat, Sterling gagal memasukan bola.
Sampai akhir babak pertama, Liverpool tidak bisa menyamakan kedudukan.
George masih puas dengan performa timnya, bahkan ia sendiri tidak menyangka Southampton akan unggul di babak pertama. Oleh karena itu ia tidak mengganti pemain. Ia hanya melakukan sedikit penyesuaian strategi bertahan. Pada babak pertama, fulback Liverpool terlalu bebas sehingga mereka bisa mengirimkan umpan crossing yang berbahaya.
Sementara itu Liverpool juga tidak mengganti pemain mereka. Ragnick masih mempercayai para pemainnya. Ia hanya memberi motivasi pada pemainnya untuk bermain lebih baik. Tentu saja, ia juga mengkritik Sterling karena telah membuang-buang peluang. Walaupun Sterling masih muda namun Ragnick memiliki ekspektasi yang besar padanya. Dia membuat catatan dalam hatinya, jika Sterling masih membuang-buang peluang di babak kedua, maka Ragnick akan menggantikan Sterling.
Setelah 15 menit, permainan kembali dimulai. Southampton mengawali babak kedua dengan kick-off. Setelah Southampton memulai kick-off, Liverpool segera menekan dengan agresif. Di awal pertandingan, Southampton berusaha untuk menyerang Liverpool.
Sisinho menekan Okhalo yang memegang bola. Bek tengah Southampton itu memberikan bola pada Hilton. Hilton memantulkan bola yang ia terima pada Simone. Steven Roger naik ke atas dan melakukan konfrontasi dengan Simone. Kapten Southampton tersebut menggunakan tangannya untuk menjauhkan Roger dari bola, kemudian ia memberikan bola tersebut pada bek kiri Southampton, Ben Carter.
Ahmed berlari menekan Ben Carter sementara Henderson menjaga Wright-Phillips. Carter menarik bola tersebut, lalu mendorong bola diagonal ke tengah. Ahmed berusaha untuk merebut bola tersebut, namun Ben Carter mengubah arah bola menjadi horizontal ke arah samping. Setelah itu, Ben Carter memberikan umpan pada Rudolf. Rudolf melepaskan diri dari penjagaan Lucas kemudian meneruskan umpan carter ke arah kanan. Vicente melakukan body charge pada Sterling, lalu merebut bola.
Bek kanan Southampton itu menendang bola ke depan. Rustan menerima bola tersebut, saat ia menerima bola itu, Rustan memantulkan bolanya melewati kepala Enrique yang berada di belakangnya, lalu berlari mengejar bola tersebut. Rustan segera memberikan umpan terobosan ke tengah.
Kazuki mempercepat larinya, dia mencoba mendapatkan bola tersebut sebelum Matip. Kazuki berhasil mendapatkan bola itu, namun posisinya terlalu ke samping sehingga ia tidak bisa menghadap gawang Liverpool dengan nyaman.
Kazuki memberikan back-pass kepada Ryan. Ryan menerima umpan itu kemudian, ia memberikan umpan lambung ke arah kiri. Wright-Phillips menerobos kotak penalti dan mendapatkan bolanya, ia langsung melakukan tembakan keras ke arah gawang. Kali ini Jim Becker menangkap bola dengan mudah.
Jim Becker melempar bola tersebut ke depan. Steven Roger mengalahkan Simone dalam duel udara. Lalu ia menyundul bola itu ke kanan. Bek kanan Liverpool Glen Johnson mendorong bola itu ke depan lalu berlari sekuat tenaga. Sisinho dan Ahmed bertukar arah secara tiba-tiba. Sisinho berlari ke samping sementara Ahmed berlari ke tengah. Sisinho menerima bola dari Glen Johnson lalu memberikan umpan terobosan pada Ahmed.
Pemain asal mesir tersebut menerima bola lalu mendribblenya ke dalam kotak penalti Southampton. Dean Smith berlari mencoba merebut bola dari Ahmed, namun Ahmed dengan tenang melewati Dean Smith lalu menendang bola ke dalam gawang yang kosong. Ahmed langsung berlari ke samping lapangan lalu melakukan selebrasi.
Penggemar Liverpool bersorak dengan suara yang keras. Mereka melampiaskan kegembiraan mereka bersama-sama. Sementara itu para pemain Southampton menundukan kepalanya, mereka tidak menyangka serangan balik Liverpool begitu tajam. Namun, inilah Liverpool, sebuah tim yang telah memimpin table liga inggris musim 2011/2012 dari awal musim.