Chereads / Pelatihan Mimpi : Sang Juara / Chapter 8 - Tipe-tipe Striker

Chapter 8 - Tipe-tipe Striker

Kazuki menghirup nafasnya dalam-dalam, setelah menyelesaikan pelatihannya di [Pelatihan Mimpi] merasakan sesuatu yang mengganjal dihatinya.

"Aku tidak merasakan perkembangan lagi,apa yang terjadi?" tanya Kazuki.

Dalam sebulan semenjak ia berlatih di [Pelatihan Mimpi] Kazuki memfokuskan dirinya pada kemampuan konfrontasinya di kotak penalti ditambah berlatih off-ball positioning yang ia pelajari dari Inzaghi. Setiap harinya ia selalu merasakan perkembangan, tidak peduli sekecil apapun perkembangan itu. Namun, kemarin ia merasakan sesuatu yang berbera dari biasanya. Kazuki merasakan ia tidak berkembang lagi.

GM berjalan mendekati Kazuki dan menepuk kepala Kazuki. Ia kemudian berkata, "Pertama, tak peduli sebanyak apapun kau berlatih di sini tidak akan pernah bisa menandingi pengalaman bermain secara nyata. Walaupun berlatih dengan giat di [Pelatihan Mimpi] melawan AI yang memiliki kemampuan sama dengan bek di liga utama tetapi lawan tandingmu setiap hari di dunia nyata adalah bek yunior yang kemampuannya tidak seberapa. Kau membutuhkan pertandingan kompetitif level senior jika kau ingin meningkatkan kemampuanmu."

Cara kerja [Pelatihan Mimpi] adalah menanamkan hasil pelatihan Kazuki di dunia mimpi pada memori otot Kazuki sehingga tubuh Kazuki secara naluriah akan mengingat hasil pelatihan tersebut. Akan tetapi, walaupun otot Kazuki mengingat hasil latihan Kazuki tetapi tubuh Kazuki yang tidak mengalami pelatihan tersebut secara langsung, tidak bisa memproses memori otak yang telah [Pelatihan Mimpi] tanamkan.

GM kemudian melanjutkan perkataannya, "Kedua, ini adalah batas tubuhmu. Kau masih muda otot-ototmu masih dalam tahap perkembangan, seberapa terlatihnya pun kau dalam konfrontasi, perkembangan tubuhmu akan menghambat kemampuan konfrontasimu."

Kazuki masih remaja, tidak mungkin tubuhnya tiba-tiba menjadi berotot seperti hulk. Karena itu dalam konfrontasi melawan AI yang memiliki data milik bek tengah di lima liga utama Kazuki selalu dalam posisi yang tidak di untungkan. Bagaimanapun kebanyakan bek yang berkualitas memiliki fisik yang bagus yang mampu mendominasi Kazuki secara keseluruhan.

"Terakhir, kupikir ini saatnya kau mengubah fokus pelatihanmu. Untuk saat ini kemampuan konfrontasimu di kotak penalti telah mencapai batasnya, tanpa kemampuan konfrontasi, kemampuan menerima bola dan menendang bola di area kotak penalti juga tidak akan berkembang pesat. Ini saatnya kau memperkuat kemampuanmu yang lainnya seperti umpan dan tendangan bebas. Dengan begitu kau bisa memaksimalkan peranmu sebagai Centre Forward."

Ada banyak tipe Centre Forward dalam sepakbola. Pertama adalah Centre Forward tradisional. Biasanya memiliki penampilan fisik yang menonjol. Mereka memilikinya kemampuan untuk saling berhadapan dengan bek tengah dan melindungi bola di atas lapangan sehingga rekan satu tim mereka dapat bergabung dalam serangan. Karakteristik yang paling menonjol dari tipe ini adalah kemampuan mengumpan jarak pendek dan melompat yang bagus.

Kedua adalah Poacher, tipe striker seperti ini jarang sekali ditemui karena mereka adalah tipe striker yang mengandalkan keberuntungan dan aroma penciuman yang kuat. Mereka selalu berada di tempat yang tepat dan di waktu yang tepat. Contoh Striker tipe ini adalah Filippo Inzaghi.

Ketiga Target-Man, seperti namanya striker tipe ini adalah striker yang selalu menjadi target atau tujuan umpan setiap rekannya di situasi apapun. Pekerjaan Target-Man adalah untuk tetap berada di dekat Center-Back dan mengalahkannya dalam konfrontasi lalu melewatinya. Striker tipe ini biasanya digunakan oleh tim yang tidak terlalu mementingkan kepemilikan bola atau ball possesioning.

Keempat Finisher, Finisher adalah tipe striker yang sering disebut sebagai mesin pencetak goal dan merupakan orang paling berbahaya di kotak penalti lawan. Seorang Striker tipe ini mampu mencetak goal lewat semua anggota badannya dan dalam kondisi apapun. Striker tipe ini benar-benar menguasai segala jenis kemampuan mencetak goal.

Kelima, Complete Forward. Ini adalah tipe terakhir dan yang paling sulit untuk muncul. Pada dasarnya Striker ini sangat seimbang, ia memiliki skill dan teknik yang bagus, ia juga memiliki kemampuan fisik yang luar biasa, ia juga memiliki kemampuan header seperti target man, dan terakhir ia juga pandai dalam memanfaatkan ruang dan celah layaknya seorang Poacher.

Adapun False Nine sendiri tidak termasuk ke dalam kategori ini karena perbedaan peran dengan striker pada umumnya.

Sejujurnya banyak pemain yang memiliki dua atau lebih karakteristik pada tipe-tipe di tadi. Karena tipe-tipe di atas memiliki keunggulan dan kelebihannya masing-masing, maka seorang striker yang baik harus mampu tampil baik di segala bidang.

Kemampuan Kazuki yang sekarang sangat cocok dengan Poacher. Tentu saja kemampuan mencetak goalnya juga perlahan meningkat tetapi header Kazuki masih lemah sehingga ia belum cocok untuk di sebut sebagai Finisher.

Dengan saran GM Kazuki mengalihkan latihan hariannya di [Pelatihan Mimpi] menjadi Passing, Free-kick, dan tendangan jarak jauh. Ketiga hal ini akan menjadi fokus Kazuki mulai sekarang.

Kemampuan passing Kazuki tidaklah buruk tetapi keakuratannya lebih rendah daripada Bennet dan Ethan. Kadang-kadang ia memberikan umpan yang terlalu lemah atau terlalu kuat pada rekan satu timnya. Umpan jarak jauh dan umpan melengkung selalu menjadi kelemahan yang mencolok pada Kazuki. Tentu saja karena ia tidak pernah berlatih di bidang tersebut karena bagaimanapun seorang striker tidak terlalu membutuhkan kemampuan passing yang sangat bagus. Tetapi, tidak ada salahnya berlatih untuk memperkuat aspek seperti itu.

Sementara itu, Kazuki akan mencoba memfokuskan latihan tendangan bebasnya pada jarak menengah. Karena pada jarak dekat tendangan bebas lebih membutuhkan lengkungan sementara pada jarak jauh tendangan bebas akan lebih membutuhkan tenaga dan keakuratan. Orang yang mengajari tendangan bebas jarak jauh ini adalah AI yang telah mengumpulkan data base dari para penendang bebas.

Terakhir adalah tendangan jarak jauh, dengan mempelajari aspek ini Kazuki dapat menimbukan ancaman secara tiba-tiba pada penjaga gawang lawan. Untuk melawan tim yang sangat defensif kemampuan ini juga sangat berguna. Terakhir, entah itu tendangan bebas ataupun tendangan jarak jauh, Kazuki akan belajar bagaimana mengarahkan kekuatan kaki yang benar agar tendangannya menjadi kuat dan akurat.

Dengan mempelajari teknik mengerahkan kekuatan kaki tersebut, ada kemungkinan setiap tendangan Kazuki akan lebih bertenaga nantinya.

Sementara Kazuki berlatih dengan giat, di dunia nyata pertandingan terakhir Kazuki membela Manchester United akan tiba. Setelah pertandingan ini ia memiliki keyakninan 90% untuk meninggalkan akademi dan secepatnya bergabung dengan kompetisi tingkat senior. Entah itu liga kasta kedua atau liga lain di eropa.

Ia mungkin akan merasa sedikit rindu dengan Ethan dan Bennet yang telah menjadi temannya baru-baru ini, tetapi inilah sepakbola modern. Untuk mengejar berbagai hal perpisahan dan transfer dalam sepakbola modern telah menjadi hal yang lumrah. Tetapi tentu saja jika suatu hari ia bisa menjadi teman satu tim lagi dengan Ethan dan Bennet maka Kazuki akan dengan senang hati menerimanya.