Chereads / Pelatihan Mimpi : Sang Juara / Chapter 55 - Aston Villa (2)

Chapter 55 - Aston Villa (2)

Pertamdingan berlanjut, Aston Villa yang tertinggal bangun pelan-pelan. Formasi 5-4-1 perlahan berubah menjadi 3-6-1, setelah dua bek sayap naik ke tengah. Yaitu Stephen Warnock seorang bek kanan, dan juga bek kiri yaitu Carlos Cuellar. Dengan naiknya kedua bek itu ke tengah maka para pemain Aston Villa memiliki Jumlah pemain yang lebih unggul di tengah. Perlahan mereka mengambil dominasi pertandingan dari Southampton.

Pada menit ke 23, Aston Villa mendapatkan sebuah kesempatan. C. Cuellar memberikan umpan pada S. Petrov. Crage memberikan tekanan pada Petrov, namun Petrov menguasai bola dengan tenang.

Dia menarik bola dengan kakinya lalu menjepitnya dengan kedua kaki dan melakukan rainbow flick untuk melempar bola melewati kepala Crage, setelah itu Petrov menendang bola ke sisi kanan. Albrighton memantulkan bola itu dengan sundulan, pada saat ia berduel dengan Wright-Phillips di udara.

Warnock menerima bola itu dan mendorongnya ke depan. Benson bersiap untuk menahan Warnock, namun Warnock tidak melaju secara vertikal, dia malah berlari diagonal ke tengah. Warnock memberikan bola pada Charles N'Zorbia.

Charles beradu fisik dengan Simone, ketika ia akan menerima bola tersebut. Kemudian, Charles memberikan umpan lambung ke tengah kotak penalti. Di tengah kotak penalti Hilton, Okhalo dan Gabriel Agbonlahor melompat untuk memperebutkan bola. Di antara ketiga pemain tersebut Agbonlahor memiliki tinggi dan fisik yang lebih kuat, ia berhasil memenangkan duel udara dan menyundul bola ke gawang Southampton.

Dean Smith berhasil menjangkau sundulan itu dan memantulkannya keluar lapangan. Aston Villa mendapatkan tendangan sudut. Stephen Ireland akan menjadi menendang tendangan sudut. Dia menendang bola tersebut saat peluit wasit berbunyi. Bola berputar ke tiang jauh. Rudolf dan Albrighton berada di tempat paling ideal. Mereka berdua melompat bersamaan. Rudolf berhasil melompat lebih tinggi tapi sikunya berayun ke belakang dan mengenai dada Albrighton.

Rudolf berhasil menyundul bola ke luar kotak penalti tetapi Albrighton jatuh setelah terkena sikutan Rudolf. Wasit tanpa banyak bicara segera menunjuk ke titik putih. Ia juga memberi Rudolf kartu kuning. Albrighton dibawa oleh petugas kesehatan tim Aston Villa ke luar lapangan untuk mendapatkan perawatan pertama.

Para pemain Southampton berusaha untuk membujuk wasit agar bisa membatalkan keputusannya, tetapi wasit memegang teguh keputusan tersebut. Gabriel Agbonlahor akan mengambil tendangan penalti tersebut.

Di luar kotak penalti Kazuki berkomunikasi dengan pemain Aston Villa. Ia bertanya pada Ireland, "Tebak, menurutmu kemana dia akan menendang?"

Ireland berpikir ini adalah jebakan jadi dia hanya menjawab dengan asal-asalan, "Entahlah."

Namun, Carlos Cuellar yang berada di dekat mereka secara spontan berkata, "Aku bertaruh dia akan menendang ke kanan."

"Apa yang kau bicarakan Cuellar?!" Stephen Ireland melotot pada rekannya, sementara Kazuki telah berlari ke belakang Gabriel Agbonlahor dan memberi tanda pada Dean Smith untuk melompat ke kanan.

Peluit wasit dibunyikan, Gabriel menendang penalti tersebut ke kanan, namun Dean Smith telah menebak arah penalti itu dengan benar sehingga bola tersebut ditangkap Dean Smith dengan mudah.

Di luar kotak penalti Kazuki memberikan jempol pada Cuellar sambil berteriak, "Teman baik!"

Cuellar memegang kepalanya baru sadar dengan kesalahan yang ia lakukan. Di sampingnya, Stephen Ireland memarahi dia dengan galak.

Southampton langsung melakukan serangan balik. Dean Smith melempar bola ke samping. Freddy menerima bola itu dan mendribble bola melewati garis tengah lapangan. Dia memberikan umpan terobosan pada Hugo. Pemain sayap kanan Southampton itu mengalahkan Clark dalam adu kecepatan. Ia menerobos kotak penalti, saat penjaga gawang Aston Villa bergeser ke kanan, Hugo memberikan umpan ke kiri kotak penalti. Crage memasukan bola itu ke gawang kosong di depannya.

Teriakan para penggemar Southampton bergema. Para pemain Southampton berpelukkan di samping lapangan. Dengan gol ini Southampton berhasil unggul 2-0 di depan Aston Vila.

"Aku tidak mempercayainya! Serangan balik Southampton begitu cepat, begitu simple, namun berhasil menembus gawang Aston Villa. Kredit atas serangan ini diberikan pada Dean Smith yang telah menebak penalti Agbonlahor dengan benar."

Pada menit 33, Aston Villa kembali mendapatkan kesempatan. Striker Aston Villa, Gabriel Agbonlahor berhasil lolos dari jebakan offside, ia menerima umpan crossing dari Albrighton. Setelah menerima umpan tersebut dengan dadanya, Gabriel Agbonlahor menendang bola sekuat tenaga. Bola itu melesat seperti sebuah peluru ke arah sudut kanan atas gawang.

Dean Smith melompat dan memanjangkan tangannya ke arah bola. Tangan kanannya berhasil menyentuh bola sehingga bola itu mengubah arahnya. Bola itu menghantam tiang lalu memantul ke kiri kotak penalti. Stephen Ireland datang dan menendang bola tersebut. Layaknya Spiderman, Dean Smith bereaksi dengan cepat, setelah ia terjatuh tadi, ia langsung berdiri dan memblokir tendangan Stephen Ireland.

Bola memantul ke luar kotak penalti. Rudolf hendak menerima bola ketika S. Petrov merebut bola tersebut dan menendangnya terarah ke tengah gawang. Sekali lagi, Dean Smith menunjukkan sebuah penyelamatan berharga bagi Southampton. Ia melompat dan menangkap bola tersebut dengan erat.

Para pemain Aston Villa membuka matanya lebar-lebar. Mereka tidak percaya tiga kali peluang yang datang ternyata tidak bisa diselesaikan menjadi sebuah gol. Performa Dean Smith yang sangat baik membuat pemain Aston Villa bertanya-tanya, apakah Dean Smithanak Spiderman?

Sementara itu, para pemain Southampton memberi pujian pada Dean Smith.

"Penyelamatan yang bagus, Smith."

"Kau bereaksi dengan cepat, aku tidak akan heran jika kau punya kekuatan super."

"Kau sangat keren, bro."

"Aku selalu keren bodoh. Cepatlah kembali ke posisi kalian masing-masing. Kalian melewatkan kesempatan serangan balik." Dean Smith mengusir rekan-rekannya dari area penjaga gawang.

Pertandingan berlanjut, para pemain Aston Villa dan Southampton berebut bola di lapangan tengah. Untuk mengimbangi 6 pemain Aston Villa yang berada di tengah, Kazuki dan Crage mundur jauh ke tengah. Mereka membantu Simone dan yang lainnya untuk mendapatkan bola.

Di sisi lapangan, George berhasil menganalisa ciri khusus gelandang Aston Villa dan tugas khusus para pemain tengah Aston Villa. N'Zogbia dan Petrov adalah gelandang bertahan, mereka sering kali bertugas memutus umpan dari lini tegah Southampton ke lini depan. Tidak hanya itu, mereka juga bertugas untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran kecil untuk memutus serangan yang coba dibangun Southampton.

Setelah itu ada Albrighton dan Stephen Ireland, pada awalnya kedua pemain bermain di samping, namun setelah kedua fulback Aston Villa, Warnock dan Cuellar, naik ke lini tengah, posisi Albrighton dan Ireland berubah menjadi agak ke tengah. Mereka bertugas sebagai gelandang serang yang membantu Gabriel Agbonlahor mencetak gol.

Di antara semua pemain Southampton. Warnock dan Cuellar adalah yang paling sibuk. Ketika Southampton menyerang, mereka berubah menjadi fulback, ketika bola di tengah lapangan, mereka berubah menjadi gelandang, dan ketika Aston Villa menyerang, mereka berubah menjadi pemain sayap.

Setelah mengetahui hal tersebut. George memberikan Instruksi kepada para pemain Southampton untuk fokus menyerang sayap. Ia menyuruh kedua fulback Southampton untuk naik bergantian membantu serangan Southampton.