Nicola Cortese, presiden klub Southampton, bertepuk tangan melihat gol yang dicetak oleh Kazuki. Nicola duduk di kursi VIP dalam Luxury Box. Ia duduk disamping presiden klub Leicester City, Aiyawatt Srivaddhanaprabha.
Nicola adalah presiden sekaligus pemilik 68% saham Southampton. Pada dasarnya, ia adalah seseorang yang memiliki hak suara terbesar di klub Southampton. Nicola bukanlah seorang idealis, dia membeli saham Southampton bukan karena ia mencintai sepakbola, tapi karena ia menginginkan uang darinya.
Baginya, sepakbola adalah bisnis, justru karena itu ia tidak ragu menjual Gareth Neill, dan beberapa pemain berbakat lainnya. Namun, hanya karena ia tidak mencintai sepakbola, bukan berarti ia tidak mengerti sepakbola. Kebanyakan pendapatan Southampton berasal dari Broadcast dan juga penjualan tiket.
Sementara itu Southampton jarang menghasilkan uang dari transfer pemain, karena sangat sedikit pemain yang 'layak' untuk dijual. Nicola sendiri paham ada beberapa pemain yang tidak bisa ia jual. Mereka adalah pemain seperti Hugo dan Simone, walaupun kedua pemain bermain dengan cukup baik, tetapi mereka telah melewati masa keemasannya, dan sangat penting bagi Southampton untuk mempertahankan pemain seperti itu.
Dengan alasan tersebut, Nicola sangat senang dengan kemunculan Kazuki. Berbeda dengan Hugo dan Simone, Kazuki pasti akan pindah ke klub lain, artinya ini saat yang tepat baginya untuk mendapatkan keuntungan dari transfer pemain. Setelah mendengarkan Director of Football, Susan Whalen, Nicola mengerti bahwa jendela transfer musim panas yang akan datang, bukanlah saat yang tepat bagi Southampton untuk menjual Kazuki.
Baru-baru ini perselisihan antara Kazuki dan juga Denilson telah sampai ke telinga Nicola. Agen Denilson terus menekan klub untuk memberi sanksi pada Kazuki, tetapi Nicola tentu tidak menghiraukannya.
Mata Nicola menatap pada Kazuki yang sedang melakukan selebrasi, ia berbisik pelan, "Sudah jelas siapa yang lebih penting."
Ia membuka handphone miliknya dan memberikan pesan pada Susan.
[Masukan Denilson dalam daftar penjualan pemain jendela transfer musim panas.]
Musim depan, Kazuki akan menjadi inti tim Southampton. Untuk mendukung Kazuki agar ia bisa bermain dengan lebih baik, Nicola akan membuang Denilson yang menjadi duri di tim Southampton semenjak dia menolak keberadaan Kazuki.
***
Pertandingan antara Leicester dan Southampton berlanjut setelah Southampton berhasil mencetak gol pertama. Leicester menguasai bola, sementara Southampton memasang garis low block. Di lini tengah, Maddison bergerak kesana dan kemari, dia menjadi titik penghubung antara satu pemain dengan pemain lainnya.
Pada menit ke 28, Leicester mendapatkan kesempatan emas. Maddison berhasil melewati Simone, ia membawa bola ke depan. Rudolf berusaha untuk merebut bola dari Maddison. Gelandang Leicester City itu memberikan umpan pada Perez. Ayoze Perez dan Alphonso Davies melakukan umpan satu-dua, Alphonso memasuki kotak penalti dan menerima umpan dari Perez.
Alphonso memberikan umpan ke tengah kotak penalti. Adama Traore gagal mendapatkan bola namun bola terus bergerak ke sisi kiri pertahanan Southampton. Danny Ward datang dan memberikan tendangan keras, namun tendangan itu jauh dari sasaran, bola melayang jauh ke tribun penonton.
Di lini tengah, Maddison yang melihat itu mengumpat dengan suara keras, "Para bajingan bodoh."
Maddison merasa frustasi dengan para pemain depan Leicester. The Fox berhasil meraih posisi ke 9, sebagian besar karena jasa lini tengah Leicester. Maddison berandai-andai, jika ia memiliki striker yang bagus, berapa banyak assist yang bisa ia dapatkan? Melihat para pemain depan Leicester yang tidak berguna, Maddison membulatkan tekad untuk pergi dari klub ini.
Pada menit ke 35, Southampton meluncurkan serangan balik. Okhalo berhasil memotong umpan Maddison kepada Adama Traore, kemudian, Ia membawa bola ke depan dan memberikannya pada Simone. Simone meneruskan bola itu pada Benson yang melakukan Overlap. Benson mendribble bola melewati garis tengah lapangan. Ia memberikan umpan panjang ke arah sayap kiri. Kounde dan Ngogi Kante bersaing untuk mendapatkan bola.
Kounde menyesuaikan posisinya, bola yang melayang ke arahnya disambut oleh kaki kanan bagian luar, bola tersebut memantul kembali melewati kepala Kante. Kounde membawa bola dengan kecepatan penuh, ia melakukan Step-over untuk melewati Evans. Kounde membawa bola memasuki kotak penalti, saat itu penjaga gawang Leicester maju untuk menerkam bola. Kounde memberikan umpan ke sisi kanan kotak penalti. Osmund datang dan memasukan bola ke dalam gawang Leicester City.
"Goaalll! Sebuah serangan balik yang indah dari Southampton. Kecepatan dan juga skill Kounde berhasil merobek garis pertahanan Leicester. Osmund memasukkan bola setelah menerima umpan dari Kounde. Southampton berhasil unggul 2-0 atas Leicester."
Leicester terus berjuang untuk mendapatkan gol, namun sampai akhir babak pertama Leicester gagal mencetak gol.
Setelah 15 menit waktu istirahat, pertandingan kembali dimulai. Leicester mengganti Adam Traore dengan Okazaki. Okazaki adalah pemain jepang yang bermain sebagai striker pengganti di Leicester City. Kazuki tidak menyangka Okazaki akan bermain. Walaupun Kazuki tidak mengenal Okazaki namun sebagai sesama pemain jepang dia merasa bersemangat.
Babak kedua pertandingan antara Leicester melawan Southampton dimulai. Salah satu instruksi Nigel Pearson untuk babak kedua adalah mencetak gol secepatnya. Leicester langsung melakukan pressing pada Southampton yang telah memulai kick-off. Formasi Southampton sedikit merapat untuk mempermudah umpan antar pemain. Dengan formasi yang merapat, Southampton mampu menahan pressing dar Leicester.
Di lini tengah, Kazuki aktif membantu Simone dan Rudolf. Dia menghubungkan para pemain dengan umpan dan dribblenya. Kante terus mengganggu Kazuki, namun tanpa membuat pelanggaran, Kante terlihat kesulitan mencuri bola dari Kazuki. Untuk melawan Kante, Kazuki memanfaatkan postur tubuhnya dengan baik.
Pada menit ke 51, Daniel Aimerte berhasil memotong umpan yang diberikan Kazuki pada Kounde. Daniel membawa bola melewati garis tengah lapangan. Setelah itu, ia memberikan umpan pada Maddison. Simone menggunakan konfrontasi fisik untuk mengganggu Maddison, namun Okazaki turun dan membantu Maddison dengan umpan satu-dua. Maddison membawa bola ke depan kotak penalti, pada saat yang bersamaan, Kedua pemain sayap Leicester berlari ke arah kotak penalti. Namun, saat semua orang berpikir Maddison akan memberikan umpan, ia malah menendang bola tersebut dari luar kotak penalti.
Bola terbang layaknya sebuah roket ke sudut atas kanan gawang Southampton. Dean Smith melompat dan memanjangkan tangannya, namun hanya ujung jarinya saja yang mengenai bola. Bola gagal dipantulkan, akhirnya, bola itu masuk ke gawang Southampton.
Para penggemar Southampton bersorak bersamaan. Suara bising mengisi stadion King Power. Leicester City berhasil membalas 1 goal ke gawang Southampton. Masih ada cukup waktu bagi Leicester City untuk membalikkan keadaan.
Maddison melakukan selebrasi sambil mengulang kata-kata, "Begini cara mencetak gol yang benar." Ia melampiaskan kekesalannya pada para pemain depan Leicester. Alphonso Davies dan Danny Ward tidak bisa menyangkal kata-kata Maddison.
Dalam keadaab seperti ini, Southampton harus memilih apakah mereka akan menyerang agar keunggulan gol bertambah, atau mempertahankan keunggulan gol yang sudah ada? Sebuah pilihan yang salah dapat menuntun Southampton pada kekalahan.