Penampilan Kazuki yang gemilang, sekali lagi diberitakan oleh media. 7 gol dan 4 asist hanya dalam 6 pertandingan. Statistik tersebut telah membuat Kazuki semakin dipuja-puji. Banyaknya media yang memuji Kazuki membuat George khawatir jika Kazuki akan menjadi arogan, bahkan jika kenyataannya Kazuki adalah orang yang tenang.
Ia memanggil Kazuki ke kantornya setelah pelatihan harian.
"Ada perlu apa pelatih?" tanya Kazuki.
"Dalam beberapa pertandingan terakhir ini kau bermain dengan sangat baik. Musim depan kau akan menjadi pemain inti Southampton. Karena itu aku ingin kau terus mempertahankan performamu, jangan sampai terpengaruh oleh berita luar. Aku telah menemui banyak genius yang akhirnya gagal karena berita-berita di luar sana," George menjelaskan maksudnya untuk memanggil Kazuki.
Bohong jika Kazuki bilang dia tidak terpengaruh oleh berita-berita di media yang memberikan pujian padanya. Namun, setiap hari di [Dream Training] mode [Watch] ia melihat kisah-kisah para genius yang gagal bersinar. Melihatnya dalam mode [Watch] memiliki dampak yang berbeda daripada hanya mendengar beritanya saja. Dengan terus melakukan itu Kazuki mampu mengingatkan dirinya untuk tidak terlalu memperhatikan pujian yang diberikan oleh media.
"Tenanglah pelatih, aku akan berusaha menjaga performamu di setiap pertandingannya," balas Kazuki.
George Eastgate mengangguk dan berkata, "Kalau begitu aku akan mempercayaimu, kau boleh pergi."
George tidak mampu mengontrol Kazuki, karena itu ia hanya bisa mempercayai bahwa Kazuki akan mampu mempertahankan performanya. Selain mengenai Kazuki sendiri, ada juga masalah lain yang menyangkut Kazuki.
Transfer.
Sebenarnya beberapa pertandingan sebelumnya, petinggi Southampton sepakat untuk tidak menjual Kazuki pada akhir musim. Namun, performa luar biasa Kazuki membuat klub-klub besar, tidak hanya klub Inggris tetapi juga klub eropa lainnya mengajukan tawaran pada Southampton. Banyaknya tawaran dari klub lain membuat para petinggi Southampton menjadi bimbang.
Salah satu petinggi menawarkan usulan untuk menjual Kazuki jika ada tawaran senilai 30 juta euro. George yang mendengar itu marah. Pelatih Southampton itu percaya Kazuki akan terus mencetak gol, dan jika Southampton menjual Kazuki hanya dengan tawaran 30 juta euro maka jendela transfer musim panas nanti Kazuki mungkin akan pindah ke tim lain.
Alasannya karena George yakin di akhir musim 2011/2012 klub-klub besar akan melihat bahwa 30 juta cukup murah untuk membeli Kazuki dengan performanya yang baik.
George memberikan saran langsung pada ketua Southampton, tak peduli seberapa banyak tim lain menawar Kazuki, jangan biarkan Kazuki pindah sebelum akhir musim 2012/2013. George yakin dengan adanya Kazuki Southampton mungkin bisa bersaing untuk kuota liga europa atau memenangkan piala liga.
Kehadiran Kazuki membuat ambisi George naik. Jika ia berhasil mencapai karir yang bagus di Southampton, mungkin ia bisa pindah melatih klub yang lebih baik lagi.
***
Sementara itu pertandingan pekan ke 30 antara Southampton vs Blackburn di Stadion St Marrys akan dimulai besok.
Kehadiran pada fans Southampton di Stadion perlahan naik setelah rangkaian hasil positif yang dijalani Southampton. Para fans Southampton sangat menyukai Kazuki walau mereka tahu bahwa Kazuki akan meninggalkan Southampton cepat atau lambat. Mereka menjuluki Kazuki dengan sebutan The Holy Ninja.
Kata Holy diambil karena kata tersebut dekat dengan julukan The Saints milik Southampton. Nama Ninja diambil karena Kazuki orang Jepang, dan gaya bermain Kazuki yang memanfaatkan celah mirip dengan Ninja yang tiba-tiba muncul.
Pada konferensi pers pre-match, George menjawab beberapa pertanyaan jurnalis.
"Secara keseluruhan kami siap untuk menghadapi pertandingan besok. Kami memiliki kepercayaan diri untuk memenangkan pertandingan besok," ujar George saat ditanya mengenai persiapan jelang pertandingan Southampton vs Blackburn.
"Beberapa pemain yang tersandung kasus minggu waktu lalu, juga akan tampil sebagai starting line up. Aku yakin mereka bisa tampil maksimal walaupun melewati pelatihan dan pertandingan Southampton selama beberapa hari. Mereka adalah pemain profesional, mereka bisa menyesuaikan diri mereka dengan baik."
George kemudian menambahkan perkataannya saat ditanya mengenai Kazuki, "Kazuki akan tampil, dia salah satu pemain terbaik kami akhir-akhir ini tidak mungkin aku akan membuatnya duduk dibangku cadangan tanpa alasan yang jelas."
Pada pertandingan ini pada dasarnya Southampton telah sepenuhnya siap menyambut kedatangan Blackburn.
***
"Selamat sore nyonya dan tuan-tuan, selamat datang di pekan ke 30 liga Premier Inggris, di pekan kali ini ada big match antara Manchester City melawan Manchester United, namun pertandingan itu akan disiarkan setelah pertandingan ini. Disini, aku, Jin Kaglin akan membawakan pertandingan antara Southampton melawan Blackburn.
Southampton dalam 6 pertandingan terakhir telah mendapatkan 3 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 2 kekalahan. Rekor yang sangat baik untuk tim di papan bawah. Sementara itu Blackburn dalam 6 pertandingan terakhir mendapatkan 0 kemenangan, 2 hasil imbang, 4 kekalahan. Jika Blackburn kalah dalam pertandingan kali ini maka Wigan Atlethic akan memiliki kesempatan untuk menyalip posisi Blackburn di kelasmen liga Premier league.
Baiklah mari kita lihat formasi Southampton. Southampton menggunakan formasi 4-4-2 yang merupakan formasi yang paling sering Southampton gunakan.
Penjaga gawang: Dean Smith;
Bek: Freddy, Hilton, Okhalo, Benson;
Gelandang: Hugo, Rudolf, Simone, Kounde;
Depan: Kazuki, Denilson.
Sementara itu Blackburn menggunakan formasi 3-5-2.
Penjaga gawang: Paul Robinson;
Bek: Martin Olsson, Christopher Samba, Grant Hanley;
Gelandang: Jason Lowe, David Dunn, Steven Nzozi, David jr Hoilett, Mauro Formica;
Striker: Robin Rochina, Yakubu.
Kedua tim menurunkan formasi paling sering mereka gunakan, mereka juga sama-sama memainkan pemain andalan mereka. Tidak ada yang perlu dibahas lebih lanjut, mari kita lihat kick-off babak pertama antara Southampton melawan Blackburn."
Kazuki dan Denilson memulai kick-off babak pertama. Para penggemar Southampton bersorak di tribun, pertandingan yang mereka tunggu-tunggu telah berlangsung.
Blackburn adalah tim yang pandai dalam memainkan low block. Formasi 3-5-2 mereka berubah menjadi 3-4-3, dengan kedua striker melebar untuk melakukan pressing sementara seorang gelandang naik ke depan untuk memarking pemain lawan.
Southampton memulai pertandingan secara stabil. Melawan tim seperti Blackburn, Southampton harus bermain sabar menunggu momen yang pas.
Pada menit ke 8, Southampton mencoba menyerang Blackburn. Gelandang Southampton, Simone memberikan umpan pada Rudolf. Rudolf menjaga bola dari kejaran Nzozi. Ia memberikan umpan pada Hugo. Hugo menerima bola tersebut lalu melewati Formica yang menjaganya. Hugo membawa bola ke depan, bek Blackburn Hanley datang untuk menutup ruang Hugo. Hugo memberikan umpan silang ke tengah kotak penalti.
Kazuki dan Denilson beradu fisik dengan bek Blackburn untuk mendapatkan bola. Pada akhirnya penjaga gawang Blackburn yang mendapatkan bola terlebih dahulu.
Serangan Southampton terhenti. Blackburn meluncurkan serangan balik. Bek Blackburn, Samba berhasil memberikan bola pada David Dunn, Simone melakukan body charge pada David Dunn. David dunn hampir terjatuh, namun ia masih berhasil memberikan bola pada gelandang kanan Jason Lowe, sayang sekali Lowe yang baru menerima bola terkena tackle bersih dari Kounde.