Chereads / Pelatihan Mimpi : Sang Juara / Chapter 19 - West Ham United

Chapter 19 - West Ham United

Walaupun Kazuki senang mengenal teman-teman Endo yang berada di tim utama tetapi ia tahu bahwa teman-teman Endo bersedia menerima Kazuki sebagai teman mereka alasannya karena Endo, bukan karena Kazuki pemain yang hebat. Bagaimanapun Kazuki belum memasuki tim utama, bahkan jika Kazuki memasuki tim utama statusnya di tim utama pasti yang paling bawah.

Karena itu Kazuki tidak melibatkan dirinya dalam obrolan yang terlalu dalam dengan teman-teman Endo. Sebagian waktu, ia juga berdiskusi dengan Rustan mengenai tim Southampton u-23.

Pada jam 11 malam acara ulang tahun itu selesai. Endo mengundang Kazuki untuk minum-minum terlebih dahulu tetapi Kazuki tidak ingin mengonsumsi alkohol terutama karena besok ada latihan.

Keesokan harinya, Kazuki datang ke tempat latihan, pada latihan hari itu ia tidak melihat keberadaan Endo. Elen juga tidak terlalu marah dengan ketidakhadiran Endo. Bagi Elen yang paling penting di Southampton u-23 adalah para remaja bukan veteran.

Setiap harinya, perubahan Kazuki dapat terlihat dengan jelas oleh Elen. Kini, bahkan jika Kazuki di jaga dengan ketat, ia masih bisa mencetak goal pada pertandingan latihan Southampton u-23. Kazuki juga telah mulai melatih kemampuan menyundul nya, walaupun masih belum cukup bagus tetapi kemajuannya masih terlihat.

***

Pertandingan Southampton u-23 berikutnya tiba. Southampton akan mengunjungi kota London untuk bertanding melawan West Ham United.

Selain memiliki julukan The Hammers, West Ham juga memiliki julukan the Academy of Football, julukan ini awalnya merupakan penghormatan pers karena beberapa pemain yang muncul dari Akademi West Ham telah membantu Inggris memenangkan Piala Dunia tahun 1966.

Memasuki era premier league ada 2 pemain terkenal yang muncul dari akademi West Ham, pertama adalah Rio Fernand yang merupakan bek Manchester United, kedua adalah Shank Lambert gelandang Chelsea.

Berbeda dengan Southampton yang sering terdegradasi ke liga championship, West Ham mampu bertahan di liga premier sebagai klub menengah, mereka sesekali akan terlihat di papan atas tetapi pada akhir musim peringkat mereka selalu stabil di tengah table liga premier.

Pertandingan yang berlangsung antara Southampton u-23 melawan West Ham United u-23 diadakan di stadion Rush Green, Romford, London yang berkapasitas 6000 kursi penonton.

"West Ham u-23 bukanlah tim yang kuat, kami tidak perlu takut untuk bertarung dengan mereka walaupun mereka bermain di kandang. Aku percaya pada kalian semua. Kalian bisa mengalahkan mereka. Ayo, semuanya kalahkan The Hammers!" Elen memberi semangat pada anak asuhnya, kali ini Southampton tidak akan bermain konservatif. Ia percaya bahwa Southampton u-23 secara keseluruhan lebih baik dari West Ham.

"Kalahkan The Hammers!!"

Para pemain Southampton u-23 menanggapi seruan Elen dengan semangat. Kazuki kembali menjadi starter, namun kali ini partnernya bukanlah Aspint, tetapi Ryan Jr. Sebagai striker kedua, Ryan tidak terlalu buruk. Dia belajar dari seniornya Aspint tentang perannya.

Di sisi kanan, tentu ada Rustan Dust yang selalu menjadi andalan. Di sisi kiri ada Zhukovsky, permainannya tidak terlalu menonjol tetapi dia dapat menjaga area kiri dengan baik.

Walaupun formasi yang Southampton pakai adalah 4-4-2 tetapi dalam mode menyerang sebenarnya formasi ini berubah menjadi 4-3-3. Di sisi kanan adalah Rustan, kemudian Kazuki, dan sisi kiri Ryan Jr. Karena itu Zhukovsky memiliki peran yang berbeda dengan Rustan.

Kick-off babak pertama diawali oleh West Ham United. Walaupun mereka bermain di kandang, mereka tidak dengan cepat menyerang Southampton. West Ham lebih memilih untuk memulai permainan dengan santai.

Southampton tidak melakukan high pressing, namun melakukan low block. Berbeda dengan high pressing yang lebih agresif, low block lebih defensif. Tujuan high pressing adalah merebut bola sementara tujuan low block adalah memutus hubungan antar lini belakang dan lini depan.

Tentu saja walaupun barisan gelandang dan barisan bek memasang low block, Kazuki dan Ryan pressing agar West Ham tidak terlalu nyaman dalam mengontrol bola.

Pada menit ke 5, Zhukovsky berhasil memotong umpan yang diberikan bek sayap West Ham kepada winger mereka. Zhukovsky, dengan cepat memberikan umpan itu pada Ryan.

West Ham mencoba untuk mengambil bola dari Ryan tetapi Ryan dengan cerdik melakukan Mersaille Turn untuk mengelabui dua gelandang West Ham. Ia kemudian memberikan umpan itu pada Kazuki.

Bek tengah West Ham melakukan pressing pada Kazuki, tetapi ia tidak menyangka Kazuki melakukan back pass. Rustan yang seharusnya berada di posisi sayap ternyata pindah ke depan sehingga ia bisa mengeksploitasi celah yang ditinggalkan bek West Ham.

Rustan menerima umpan back pass Kazuki dan berlari dengan membawa bola. Kecepatan larinya terlalu cepat untuk dikejar bek West Ham. Karena hanya menyisakan penjaga gawang West Ham, Rustan percaya diri untuk melakukan tembakan.

Tetapi saat Rustan ingin merayakan goal, ia melihat kiper West Ham menebak arah tendangan Rustan dengan benar sehingga ia berhasil memblokir bola itu.

Hasil pantulan bola ternyata jatuh ke depan Kazuki, pemain asal jepang itu menendang bola ke sudut kosong gawang. Namun, penjaga gawang West Ham sekali lagi membuat penyelamatan briliant. Dia mendorong tubuhnya lalu menggunakan kakinya untuk memblok tendangan Kazuki.

Kali ini bola tersebut berhasil di amankan oleh pertahanan West Ham. Elen yang melihat peluang terbuang begitu saja menggeram kesal.

"Kenapa ada kiper sebagus itu di West Ham? Kenapa tidak ada informasi mengenai itu?" Elen bertanya pada asistennya dengan kesal.

Asistennya menjawab, "Penjaga gawang West Ham kali ini adalah penjaga gawang yang berbeda dengan biasanya. Ini pertama kalinya dia bermain, dia adalah lulusan akademi West Ham."

" Akademi West Ham memang tidak bisa diremehkan," ucap Elen dengan wajah kesal.

"Apakah kita akan mengganti strategi?" tanya Asistennya.

Elen menggelengkan kepalanya, "Tidak, untuk saat ini mari kita percayakan semuanya pada mereka."

Setelah menit ke 5, Southampton mulai aktif menyerang West Ham, namun peluang itu tidak sebagus peluang pertama tadi. Menghadapi Southampton yang mulai bermain agresif, West Ham juga menyerang pertahanan Southampton beberapa kali, tetapi ancaman yang ditimbulkan West Ham mampu diatasi oleh garis pertahanan Southampton.

Pada menit ke 30, West Ham menjatuhkan Kazuki di depan kotak penalti. Tidak ada spesialis tendangan bebas di dekat kotak penalti pada tim Southampton u-23. Kazuki sendiri memiliki ide mengenai tendangan bebas kali ini.

Tendangan bebas membutuhkan peluit jika ada kejadian yang menyebabkan pertandingan harus dihentikan sejenak. Contohnya adalah pergantian pemain, wasit memberikan kartu, penanganan cedera, dan wasit membutuhkan waktu untuk mengontrol permainan. Jika tendangan bebas tersebut tidak dihentikan terlebih dahulu maka penendang dapat langsung menendang tanpa menunggu peluit wasit.

Namun, kondisi free kick Southampton kali ini tidak ada kejadian yang menyebabkan pertandingan harus berhenti. Karena itu ketika lawan mengatur pagar betis. Kazuki langsung menendang bola itu ke gawang West Ham.

Penjaga gawang West Ham juga tidak siap dengan tendangan itu sehingga ia hanya bisa melihat bola memasuki gawang yang dia jaga.