Chereads / Our Dream / Chapter 7 - [ 7 ] Apakah Ini Keputusan Yang Benar?

Chapter 7 - [ 7 ] Apakah Ini Keputusan Yang Benar?

"Wahh, gue ganyangka ternyata gue butuh pelukan. btw, hangat juga, apa karena emang lagi summer?", ucap Adeline sambil membalas pelukan cowo itu.

Sudah hampir 2 menit mereka masih berpelukan, hingga akhirnya Adeline lah yang melepaskan pelukan itu.

"Aduh, pengap tau", ucap Adeline sembari melepas pelukannya.

Ctak!

Lucas menjitak dahi perempuan itu, "Akh!"

"Gausah bego!", bentak Lucas kesal.

"Hahahaha liat deh, logat indo lo keluar"

"Adeline!"

Keduanya memandang satu sama lain lalu kemudian tertawa bersama.

.

.

"Hmm.. emang deh ice cream itu paling bagus buat balikin mood", ucap Adeline sambil menjilat ice cream chocolate kesukaannya.

Adeline yang menyadari bahwa sedari tadi Lucas terus memandanginya berhenti memakan ice cream nya.

"Aduh gue gapapa kok. Look, gapapa kan?"

Lagi-lagi tanpa berbicara apa pun Lucas mulai memakan ice cream nya yang hampir meleleh.

"Tch aneh", sambung Adeline kemudian melanjutkan memakan ice cream nya.

"OKE! gue udah memutuskan". Saat mereka sedang memakan ice cream nya masing-masing, Adeline tiba-tiba saja berteriak.

"Gue akan ikut student exchange programs ke Indonesia!"

Lucas tersedak, "uhuk... uhuk... ma-maksudnya?"

"Ya! gue udah membulatkan keputusan, gue gamau terus-terusan diambang kebingungan kaya gini. Lagian kalo gue pindah, gue gaperlu ngerepotin lo lagi. Lo bisa pindah ke jurusan yang bener-bener lo minati tanpa harus mikirin gue, ya kan?", balas Adeline membuat Lucas membuang ice cream nya yang belum habis itu.

"Gak! Adeline, lo gila? lo tau gak itu program bukan buat jurusan kita, itu buat jurusan kedokteran!", bentak Lucas sambil memasang wajah marah mengingat bahwa teman perempuan yang ia sayangi itu tidak bisa berurusan langsung dengan darah.

"Ya.. ya.. gue udah baca formulirnya kok", jawabnya santai.

"Studi lo gimana? lo janji bakal jadi designer terkenal, lo janji akan melakukan apapun untuk bisa mencapai tahap itu. Lo bakal lepas itu semua? lo bakal nyerah? lo bakal sia-sia in kerja keras lo selama 15 tahun ini? Adeline jangan berpikir cetek!".

Dari cara bicaranya saja Adeline sudah tau pasti bahwa Lucas marah besar, ia sudah menduga ini terjadi.

"Aduh kita kan udah bolos gara-gara gue, mending lo balik ke kampus deh, gue mau pulang aja mau istirahat", Adeline mengalihkan topik mereka, tidak ingin membuat keributan.

"Gue naik taxi aja, tolong absenin gue ya", sambungnya kemudian berjalan meninggalkan Lucas yang masih membeku ditempatnya.

"t-tapi..."