7. Danau Naga Biru
Kabar kelahiran pangeran kedua tersebar hingga sampai di dunia kecil naga biru yang terletak di tengan danau, dunia tidak dapat terlihat karena ada formasi tingkat tinggi yang menutupnya, jadi kalu dilihat hanya seperti danau pada umumnya.
Danau Naga biru berada di benua timur tepatnya Kekaisaran han , kerajaan She pingiran yang berbatasan dengan kerajaan Lung di kelilingi bukit yang menjulang tinggi yang disebut Bukit Barisan Naga Biru, maka danau yang ada ditengahnya di sebut Danau Naga Biru.
Di sebelah luar bukit terdapat hutan kematian dengan mendengar namanya saja orang merinding karena belum ada orang yang dapat masuk dengan selamat, karena orang yang berusaha masuk melewatinya tidak ada kabarberitanya lagi atau mati tanpa jejak.
Banyak kultivator yang berusaha mencari tentang keberadaan danau naga biru, namun sudah jutaan tahun tidak ada yang berhasil karena yang dapat menembus hutan kematian dan bukit barisan naga biru minimal kultivasinya Dewa Kaisar tingkat fana.
Tingkat Kultivasi :
· Dunia Fana
Fana : Awal , Menengah, Puncak
Prajurit : Awal , Menengah, Puncak
Jendral : Awal , Menengah, Puncak
Raja : Awal , Menengah, Puncak
Kaisar : Awal , Menengah, Puncak
· Dunia Dewa
Dewa bumi : Awal , Menengah, Puncak
Dewa Langit : Awal , Menengah, Puncak
Dewa Surga : Awal , Menengah, Puncak
Dewa Kaisar : Bumi, Langit, Surga
· Immotal (Abadi)
Raja Immortal : Bumi, Langit, Surga
Kaisar Immortal : Bumi, Langit, Surga
Dewa Immortal : Bumi, Langit, Surga
Sementara itu di Dunia kecil Naga biru atau bisa disebut Dunia Naga biru terlihat dua orang setengahbaya sedang memberi arahan dan tuntunan kepada seorang anak kecil yang umurnya 3 tahun namun umur sebenarnya 2 tahun dia adalah Hie'er sang pangeran Langit biru.
"Hie'er sayang apa kau ingat apa yang kakek ajarkan "kata kakek kepadannya.
Dia hanya menganggukkan kepala saja, " apakah hidup itu harus dijalani dengan dharma ?" tanya hie'er.
"Dharma dan Karma itu selalu berhubungan kesempurnaan didunia ini, hitam putih, baik jahat, semua saling melengkapi walaupun semua saling bertolak menolak"jawab kakek
" Baiklah sayang untuk hari ini cukup dulu kau boleh membaca kitab mana saja yang mau dibaca dan pelajari" sambil menutup kitab 7 dharma dewa abadi
Dari kecil hie'er sudah diajarkan budi perti dengan harapan setelah dewasa dia bisa berbuat baik untuk diri sendiri dan mengayomi melindungi orang yang membutuhkan, sehari - harinya dilalui dengan belajar dan membaca kitab – kitab dari berbagai pengetahuan.
"Kek apakah dunia ini bisa tenang tanpa pertikaian dan peperangan?" pertanyan Hie'er yang muncul setelah membaca kitab peperangan 3 alam dan musnahnya Peradapan .
"Semua itu sulit untuk di wujudkan nak , sebab selama masih ada nafsu pertikaian dan peperangan itu pasti ada"
"Lalu bagaimana untuk mengekang nafsu diri manusia, agar sesuai dengan yang dititahkan dewata" tanyanya lagi
"Dengan hati yang paling dalam atau bisa disebut hati nurani, semua itu perlu dilatih dan dipertajam" jawah kakek.
Tak lama kemudia muncul nenek sambil membawakan nampan yang berisi makanan dan minuman " ayo kek ,Hie'er kita makan dulu, sudah masak kesukaan kamu"kata nenek yang berjalan mendekat .
"Baiklah nek, memang nenek yang paling mengerti Hie'er dan paling sayang" sambil menoleh ke arah neneknya datang.