Ive tidak bisa memungkiri pembicaraannya dengan Ega sedikit mengganggunya. Dia juga tidak ingin terkesan terlalu percaya diri. Apa mungkin Ega menyukainya? Atau dia hanya mengggodanya saja? Sisa perjalanannya dengan Ega membuatnya sesekali harus menatap pria itu. Ada yang berbeda kini dari caranya bicara atau tertawa. Entah kenapa jadi lebih seduktif? Lagi Ive menganggap ini hanya perasaannya saja.
"Tidak perlu terlalu kaku begitu. Seperti caramu mencintai Orfe, begitu juga aku. Bolehkan aku mencintaimu?" pertanyaan itu akhirnya keluar juga dari mulut Ega.
"Hahahaha. Kau bercanda?" Ive menganggap pria itu lucu.
"Kenapa aku harus bercanda? Bukankah kau yang bilang, kita boleh jatuh cinta pada siapapun kan tanpa peduli latar belakangnya?" Ega mencoba membalikkan kondisi.