Sarah menempatkan diri duduk di depan Vaz. Lebih tepatnya bersandar di pinggiran meja dan menjawab semua keingintahuan Vaz. Kedua tangannya terlipat di depan dadanya berusaha mengingat kembali memori tentang orangtuanya. Sulit sebenarnya untuk menahan diri saat mereka harusnya bertindak profesional di tempat kerja seperti ini, tapi bibir pink Vaz dan suaranya yang dalam itu seperti sebuah candu baginya.