Eirene sedang mendampingi Emma yang terlihat sedikit berbeda beberapa hari ke belakang. Dion sejujurnya menyadarinya tapi tiap dia bertanya maka Emma akan mengatakan dia baik-baik saja. Sebagai sesama wanita tentu saja Eirena bisa memakluminya. Dia sedikit mengerti apa yang membuatnya gundah belakangan. Eirene berada di kamar Emma yang sedang menatap ponselnya di sofa.
"Halo." Sapanya.
"Owh halo. Masuk saja." Kata Emma tersenyum.
Eirene masuk dan memilih duduk di sofa tidak jauh dari Emma.
"Bagaimana Malghavan?" tanya Eirene.
"Ini,,, masih terlalu sulit untuk aku percaya. Tempat ini sangat indah tapi terasa tidak nyata bagiku." Senyum Emma.
"Kau merindukan tempat tinggalmu di bawah sana?" tanya Eirene.